Perempuan Dan Bakul Kehidupan
Perempuan itu bangun subuh menuju pasar
Menjunjung bakul harapan begelut dengan kerasnya kehidupan
Berpeluh bersama keringat dan bau ketiak para buruh
Mengejar Mobil Carry, berebut ikan untuk dijual di kampung-kampung
Menjunjung bakul harapan begelut dengan kerasnya kehidupan
Berpeluh bersama keringat dan bau ketiak para buruh
Mengejar Mobil Carry, berebut ikan untuk dijual di kampung-kampung
Hari ini perempuan perkasa itu tampak murung
Tatapanya kosong,
Matanya nanar,
Wajahnya pucat.
Sebagian perabot rumahnya diambil rentenir
Sebab hutang biaya sekolah putranya dirantau belum dibayar
Namun Perempuan itu tetap tegar…
Menunjung bakul kehidupan meski dalam gurita rentenir
Sebait asa terus mengembang membahana dalam derapnya
Moga putera tercinta jadi Sarjana pengubur para rentenir.
Perempuan itu terus bergelut dengan kehidupan pasar
Menjunjung bakul
Menenteng Niru,
Mengais sisa-sisa ikan
Menebus hutang yang terus berbunga
Perempuan itu terus Menjunjung bakul harapan
dan menenteng Niru kehidupan
Hidup mesti disambut bukan hanya untuk hari ini
Dan esok pasti menjemput dengan segala rambu dan warna
Entah sampai kapan…..
Pasar Bima, 20 Ramadhan 2009
Menebus hutang yang terus berbunga
Perempuan itu terus Menjunjung bakul harapan
dan menenteng Niru kehidupan
Hidup mesti disambut bukan hanya untuk hari ini
Dan esok pasti menjemput dengan segala rambu dan warna
Entah sampai kapan…..
Pasar Bima, 20 Ramadhan 2009
Post a Comment