Pria Uzur Ditemukan Tewas di Kompleks Pasar Bima
Para
pengunjung kompleks pasar raya Bima, Selasa kemarin dihebokan tewasnya Muzakir alias
Da’awah (90) penjaga eks Kantor PD Wawo yang berlokasi sebelah timur Hotel Lambitu.Informasi diperoleh, tewasnya
pria uzur warga Lingkungan Lewiloa Kelurahan Rabadompu Kecamatan Raba Kota
Bima, diketahui sejumlah pemilik usaha disekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP),
sekitar pukul 10.00 waktu setempat. Korban ditemukan dalam keadaan terbujur
kaku, dilantai yang hanya beralaskan karton disalah satu ruangan yang diketahui
sebagai tempat tidur korban.
Terpantau, kerumunan
warga yang ingin melihat langsung kondisi tewasnya korban membludak disekitar
deretan pertokoan kompleks Pasar Raya Bima. TKP langsung dijaga aparat sambil melakukan
olah TKP, sementara diTKP sendiri telah dipasang garis polisi.
Ditengah aparat
kepolisian memeriksa kondisi korban dan melakukan olah TKP, istri dan anak korban berikut sejumlah
keluarga yang datang beberapa saat setelah diketahui tewasnya korban, nampak
berteriak histeris. Sesekali mengatakan ketidakpercayaanya atas kematian yang
menimpa korban.
Sejumlah saksi mata
yang mengetahui kematian korban yang sudah lama menjadi penjaga kantor yang
jarang dipergunakan Perusahaan Daerah Kabupaten Bima itu, berawal dari rasa
penasaran atas ketidakmunculan korban yang biasanya santai didepan eks Kantor
PD Wawo saban harinya.
Saksi mata, Azikin,
mekanik disalah satu bengkel motor tepat disamping eks kantor PD Wawo,
menceritakan, kecurigaan terjadi sesuatu, berawal tidak munculnya korban
menyapa mereka sambil duduk santai di depan kantor yang dijaganya. Karena penasaran,
dia bersama, Maman rekan mekanik lain dan Agus staf Kantor PD Wawo, berusaha
mencari tahu ada apa dengan pria yang akrab disapa Ama itu. Guna mencari tahu
apa yang tengah terjadi dan dialami korban, ketiganya mencoba mendobrak pintu
kantor yang masih dalam keadaan terkunci dari dalam.
Alhasil, setelah
ketiganya masuk kantor tersebut, terperanjat, melihat kondisi korban yang
sduah terbujur kaku tak bernyawa,
disalah satu ruangan dalam kedaan terlentang dilantai yang hanya beralaskan
selembar kardus. Spontan ketiganya, tanpa memeriksa kondisi korban secara
detail, langsung memberitahukan pemilik usaha disekitar lokasi dan menghubungi
polisi.
Ditanya apa yang
menyebabkan tewasnya pria uzur tersebut, ketiganya mengaku tidak tahu pasti. Diyakini
mereka pula, tidak ada masalah yang tengah dialami korban. “Biasannya korban
duduk didepan kantor dan acap bercengkrama dengan kami. Kemarinpun (Senin) Ama
sempaty ngobrol dengan kami. Tidak ada keanehan sama sekali yang terlihat pada
korban, “ujar ketiganya.
Sementara itu, polisi
yang hendak melakukan outopsi guna memastikan apa penyebab tewasnya korban,
urung dilakukan. Pasalnya keluarga korban mengikhlaskan untuk dimakamkan tanpa
di periksa secara medis terlebih dahulu. Selang beberapa lama, mayat korban,
langsung dilarikan ke rumah duka dibilangan Rabadompu untuk dimakamkan.
Sebelumnya direksi PD
Wawo. Ahyar, mengaku baru tahu peristiwa kematian korban yang diakuinya telah
mengabdi sebagai penjaga sukarela dengan
gaji tak menentu, dari stafnya. Ama yang telah mengabdi sejak 2002 tersebut,
katanya, belum diketahui secara pasti penyebab kematiannya. “Kami sedang
menunggu keterangan kepolisian, “ujarnya sembari mengatakan, segera melaporkan
kejadian tersebut pada Bupati Bima
Post a Comment