Simphoni Senja Savana Tambora
Jika
mendapati senja di sepanjang savana Tambora mulai dari Doro Peti hingga Doro
Ncanga, berhentilah sejenak. Pandanglah ke hamparan savana dan ratusan ekor
sapi yang sedang merumput. Dengarlah alunan simphony yang lahir dari setiap lonceng
di leher sapi-sapi itu. Anda akan mendengar irama TANG TING TUNG TONG TENG yang
bersahut sahutan membentuk simponi dengan irama khas savana. Ternyata bunyi
yang berbeda beda dari lonceng sapi itu juga menunjukkan bahwa sapi sapi itu
tidak satu pemiliknya meski ngerumput bersama. misalnya.yang berbunyi «tang»
kepunyaan Ama Hami , yang berbunyi «tung “ kepunyaan Ama Hima. yang berbunyi
«ting» kepunyaan Ama Hasana, yang
berbunyi «tong» kepunyaan Ama Salmah yang
berbunyi «teng» kepunyaaan Ama Teyo.
Dari
sudut lain, kerbau-kerbau mulai memasuki savanna menuju tempat
peristirahatannya di kaki Tambora sambil terus menikmati rumput savanna di
hadapannya. Ketika.senja mulai gelap datang.lah coboy savana dengan sepeda
motor sambil memegang cambuk menggiring sapi sapi sapi itu ke.kandang atau
tempat khusus yang disiapkan untuk peristirahatan sapi di malam.hari. malam pun
tiba, simphony senja semakin pudar, semakin hilang bersama terbitnya sang
bulan.
Itulah
nyanyian alam yang tercipta dengan sendirinya. Melahirkan simpony senja dan
malam yang sahdu alami. Manusia hanya mampu meniru, tapi tak mampu
menciptakannya. Pagi punya simponi sendiri, begitu juga siang, senja dan malam
hari.
Post a Comment