Masjiid Di Atas Air
Jalan-jalan ke pelabuhan Sape Bima
belum lengkap rasanya jika tidak mampir dan menunaikan Shalat di Masjid ini.
Baitul Hairat, demikianlah nama masjid yang terletak seratus meter sebelum
pintu gerbang pelabuhan penyeberangan Ferry Sape ini. Masjid yang diresmikan
pada tanggal 1 Maret 2013 ini tidaklah terlalu besar, namun bentuk dan
suasananya membuat para jamaah nyaman beribadah di masjid ini. Apalagi pada
siang hari, semilir angin laut member kesejukan suasana.
![]() |
Pelataran Baitul Hairat |
Jika ke Sape, saya selalu
menyempatkan waktu untuk menunaikan shalat di masjid yang memang dibangun di
atas air laut ini. Tiang pancang masjid ini ditanam di dalam air laut di bibir
pantai di desa Bugis kecamatan Sape. Menurut penuturan Sahrul, warga desa Bugis
Sape, pembangunan masjid ini diprakarsai oleh warga Bugis dan didukung oleh
pengusaha asal Bugis Bima. “ Peresmian masjid ini dilakukan oleh Kepala ASDP
Ferry Pelabuhan Sape pada tahun 2013. “ Tutur Sahrul. Dikatakannya, dulu masjid ini
dibangun di areal halaman masjid sekarang yang digunakan sebagai tempat parkir
dan taman. Karena kondisi masjid yang kumuh dan langsung berada di depan jalan
raya, akhirnya disepakati untuk membangun di atas laut di tepi pantai sehingga
areal halaman masjid menjadi luas. Baitul Hairat berarti tempat untuk berbuat
kebajikan dan saling membantu. Masjid ini adalah ladang bagi kaum muslimin
untuk berbuat kebaikan di muka bumi. Demikian makna yang tersirat dari
pembangunan dan keberadaan masjid di atas air laut selat Sape ini.
Penulis : Alan Malingi
Post a Comment