Aneka Anyaman Khas Parado
Sejak
dimekarkan dari kecamatan induknya Monta pada tahun 2006, kecamatan Parado
terus berbenah. Berbagai infrastruktur dibangun dan ditata. Demikian pula
pembinaan dan pemberdayaan kelompok-kelompok udaha kecil menengah yang ada di
wilayah yang dijuluki “ Bumi Paadise” itu. Julukan itu tentu bukan tanpa
alasan. Kondisi alamnya yang sejuk karena posisi wilayah ini di ketinggian 1600
di atas permukaan laut. Pephonan dan buah-buahan tumbuh mekar harum semerbak.
Buah-buahan yang sangat terkenal di wilayah ini adalah Durian Parado yang manis
dan gurih. Penduduknya yang ramah, cantik dan gagah adalah titipan keluguan
zaman untuk generasi-generasinya.
Salah
satu kreatifitas masyarakat dan potensi yang perlu mendapatkan perhatian adalah
Anyaman Hunta
Langgende dan Anyaman
Rotan. Kerajinan ini telah digeluti masyarakat Parado khususnya
di Parado Rato sejak ratusan tahun silam. Bahan Baku anyaman ini seperti Rotan
dan Ketak memang banyak tumbuh di tanah Parado. Beberapa pejabat penting Negara
diantaranya Mantan Menteri Agama R.I Prof.DR. Said Agil Al Munawarah dan Prof.
Ahmad Thibraya H. Muhammad Hasan seorang pakar pendidikan Nasional yang
mengunjungi Parado untuk melihat langsung potensi yang ada di wilayah
ini.
Seiring
dengan waktu, sejumlah penduduk yang tergabung dalam satu wadah/kelompok telah
di latih oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bima. Jumlah
kelompok Usaha Kecil Menengah di desa ini sejumlah 40 kelompok. Sebanyak 20
kelompok telah di bina diantaranya kelompok Anyaman Ketak, sisanya masih 20
kelompok lagi yang masih membutuhkan perhatian pemerintah. Jenis kerajinan yang
dihasilkan dari kelincahan tangan warga Parado Rato antara lain Vas Bunga,
piring, tempat menyimpan koran dan berbagai keperluan rumah tangga lainnya.
Penulis
: Alan Malingi
Post a Comment