Perpaduan Bugis Mbojo Di Lamere
![]() |
Pemandangan Desa Lamere dari bukit di sebelah utara. |
Desa Lamere Kecamatan Sape Kabupaten Bima membentang dari
selatan ke utara pantai Lamere. Desa ini dimekarkan dari desa Indukmya desa
Buncu pada tahun 2006 dan terdiri dari tiga dusun yaitu Soro, Tenga dan Bugis.
Pantai dan desa Lamere diapit oleh dua tanjung di sebelah timur yaitu Tanjung
atau Toro Si i di sisi selatan dan Toro Matamboko di sebelah utara. Kasman, kades Lamere mengemukakan
bahwa desanya dihuni oleh perpaduan suku Bugis dan Bima. "Ada lima puluh
porsen suku Bugis dan ada lima porsen suku Mbojo di desa ini." Urai
Kasman. Lamere dihuni oleh sekitar 2000 penduduk dengan bangunan rumah panggung
khas bugis dan Mbojo mendominasi desa yang memiliki luas 10.00 Ha ini. Sebagian
besar warga Lamere berprofesi sebagai Nelayan dan pembuat perahu perahu Pinisi.
![]() |
Bagan Nelayan Di Pantai Lamere |
Karena wwrganya adalah perpaduan Bugis Mbojo, maka dalam kultur nasyarakatnya sangat kental dengan perpaduan adat dan budaya. Tradisi Bugis dan Mbojo hidup dan berkembang seiring sejalan dalam kehidupan masyarakatnya seperti tradiisi Barjanji dalam doa selanatan perahu, Lamba Riana(menyambangi mertua) dan tradisi tradisi lainnya
![]() |
Proses pembuatan Perahu Pinisi |
Menurut Kasman, kedatangan orang orang Bugis di Lanere berawal ketika pecahnya pemberontakkan Kahar Muzakkar di Sulawesi pada tahun 1950 an Mereka datang ke Bima karena suasana di kampungnya mencekam. Desa Lamere juga kaya akan sastra dan tradisi lisan yang nerupakan perpaduan Bugis Mbojo. Syair dan senandung yang biasa dilantunkan pada upacara upacara pernikahan dan hajatan warga Lamere kini dianbang kepunahan. Penutur aslinya sudah nenasuki usia senja dan butiuh regeneraasi.
Penulis : Alan Malingi
Post a Comment