Utambeca Ro'o Parongge
Utambeca
berarti sayur. Ro’o Parongge adalah daun kelor. Jadi Utambeca Ro’o Parongge
adalah sayur daun kelor. Sayuran ini bisa dijumpai di setiap rumah di Bima.
Bisa dikatakan, sayuran ini adalah menu wajib yang disuguhkan setiap hari.
Dengan kata lain tiada hari tanpa Utambeca Ro’o Parongge bagi masyarakat Bima.
Sebab untuk mendapatkan sayuran ini tidaklah terlalu sulit. Hampir setiap
halaman rumah warga Bima terdapat pohon kelor. Nasi panas, ikan bakar atau ikan
goring plus sambal khas Bima cukup maknyos disantap dengan Utambeca Ro’o
Parongge.
Tanaman
kelor merupakan perdu dengan tinggi sampai 10 meter, berbatang lunak dan rapuh,
dengan daun sebesar ujung jari berbentuk bulat telur dan tersusun majemuk.
Tanaman ini berbunga sepanjang tahun berwarna putih, buah besisi segitiga
dengan panjang sekitar 30 cm, tumbuh subur mulai dari dataran rendah sampai
ketinggian 700 m di atas permukaan laut. Menurut sejarahnya, Tanaman Kelor atau
marongghi (Moringa oleifera), berasal dari kawasan sekitar Himalaya dan India,
kemudian menyebar ke kawasan di sekitarnya sampai ke Benua Afrika dan
Asia-Barat.
Bahkan, di beberapa negara di Afrika,
seperti di Etiopia, Sudan, Madagaskar, Somalia, dan Kenya, sekarang mulai
dikembangkan pula di Arab Saudi dan Israel, menjadi bagian untuk program
pemulihan tanah kering dan gersang, karena sifat dari tanaman ini mudah tumbuh
pada tanah kering ataupun gersang, dan kalau sudah tumbuh maka lahan di sekitarnya
akan dapat ditumbuhi oleh tanaman lain yang lebih kecil, sehingga pada akhirnya
pertumbuhan tanaman lain akan cepat terjadi.
Bagi
masyarakat Bima, Daun kelor sudah sangat akrab sebagai sayur dan pohon-pohon
kelor ini banyak digunakan sebagai tanaman pagar di halaman-halaman warga
maupun di kebun-kebun. .Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan sayur daun
kelor antara lain : 3 ikat daun kelor (sebagai patokan: ikatan daun katuk), 1
genggam tauge pendek, 1 ikat kangkung, 5 butir bamea (Okra, jenis sayuran
banyak terdapat di Timur Tengah dan Pakistan), 5 butir bawang merah
(potong-potong), 1 batang tamu kunci (potong-potong), dan 2 liter air. Bumbu-bumbunya cukup sederhana yaitu Garam
secukupnya, Gula secukupnya, dan Penyedap rasa sedikit bila suka.
Penulis : Alan Malingi
Post a Comment