Kareku Kandei
Kareku Kandei atau memukul
lesung dengan berbagai ragam ritme dan irama adalah sebuah tradisi unik
masyarakat Bima yang telah berlangsung sejak zaman dulu. Atraksi ini biasa
dilakukan oleh kaum perempuan terutama setelah selesai menumbuk padi secara
bersama-sama. Hal ini dilakukan sebagai hiburan dan pelepas lelah setelah
menumbuk padi dan membersihkannya hingga menjadi beras. Atraksi ini biasa dilakukan
pada sore hari atau malam hari. Disamping itu, Kareku Kandei juga dilaksanakan
pada saat Gerhana Matahari atau Gerhana Bulan diiringi bunyi kentongan sebagai
pertanda bahwa Gerhana sedang terjadi.
Atraksi unik ini dimainkan
oleh sekitar 4 sampai 6 orang perempuan dengan menggunakan Alu yang dalam
Bahasa Bima disebut Aru. Alu atau Aru terbuat dari Kayu seperti Kayu Nangka,
kadang juga terbuat dari Bambu. Sedangkan Lesung terbuat dari berbagai jenis
kayu, tapi yang sering dijumpai adalah pembuatan Lesung (Kandei ) dari jenis
Kayu Nangka. Karena Jenis Kayu ini dinilai sangat bagus dan menggema suaranya.
Pada Zaman dulu, Kareku Kandei juga diringi senandung E Aule dan iringan Biola
serta Gambo( Gambus) yang dilaksanakan terutama saat-saat panen padi dan
sebagai ajang berkumpulnya muda mudi untuk bersyair, berpantun dan
bersenandung.
Seiring perkembangan zaman
dn tehnologi modern saat ini sudah tidak terdengar lagi alunan suara dari
Kareku Kandei. Prosesi menumbuk padi sudah tergantikan dengan penggilingan padi
yang tersebar di seluruh pelosok. Kini Lesung, Alu serta Antan sudah
dimuseumkan oleh warga. Alat-alat tradisonal ini juga sudah banyak yang lapuk
termakan usia karena tidak terawat dan disimpan begitu saja di kolong-kolong
rumah.
Namun ada juga kreasi-kreasi
dari generasi muda serta beberapa elemen masyarakat untuk melestarikan tradisi
ini. Kandei(Lesung) menjadi salah satu alat musik tradisonal dalam bentuk
kolaborasi musik yang menghasilkan harmonisasi musik tradisional moderen. Ada
juga seniman yang ingin menggelar Festival Lesung ini. Bahkan setiap hari jadi
Bima Pemerintah Kabupaten Bima menggelar lomba Kareku Kandei.
Kareku Kandei sebagai sebuah
tradisi warisan lelulur dan atraksi seni yang memukai harus terus dipertahankan
karena merupakan bagian dari keunikan dan romantika Bima tercinta…..
Penulis : Alan Malingi
Post a Comment