Kerajaan Dari Mbojo
Jauh
sebelum terbentuknya kerajaan Bima, sebenarnya di tanah ini telah terbentuk
kerajaan-kerajaan kecil dengan pola masyarakat paguyuban yang telah
meninggalkan pola kehidupan nomadden(berpindah-pindah). Abdullah Tayib, BA
menyebut keberadaan Ncuhi sebagai sebuah kerajaan kecil dengan pola
kepemimpinan khrismatik tradisional. Pola kepemimpinan Ncuhi berakar ke bawah
sehingga pengaturan tata kehidupan dalam kerajaan Ncuhi berjalan sejalan dengan
yang telah disepakati. Di bawah kekuasaan Ncuhi terdapat pimpinan wilayah yang
lebih kecil lagi. Wilayah tersebut sama dengan desa sekarang.
Disamping
penyebutan “ Kerajaan Ncuhi “, di wilayah selatan tanah Bima telah tersebut
juga kerajaan Kalepe. Cerita tentang Kalepe telah dibukukan dalam buku “Puteri
La Bibano yang bercerita tentang kecantikan La bibano yang menarik perhatian
Sangaji Mbojo. Dari puncak Padende juga terdapat sebuah prasasti Wadu Tunti yang berisi perjanjian damai. Dalam
prasasti itu tersebutlah nama “ Sangaji Sapalu “. Menurut Abdul Haris, S.Sos
Kabid Kebudayaan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bima, bahwa
Sangaji Sapalu itu bertahta di sekitar Penapali sekarang. Keterangan Haris
sesuai hasil penelitian Balai Arkeologi Denpasar.( Baca : Pesan Bijak Dari
Padende www.bimasumbawa.com ).
Pada
perkembangan berikutnya, seluruh Ncuhi menyatu dalam satu federasi Ncuhi yang
disebut dengan “ Dari Mbojo”. Dilihat dari pola kepemimpinan dan struktur pemerintahan, Dari Mbojo adalah
sebuah kerajaan klasik tradisional yang telah berdiri sebelum berdirinya
kerajaan Bima oleh orang yang bergelar Sang Bima. Struktur pemerintahan Dari
Mbojo dipimpin oleh Ncuhi Dara. Bicara Mbojo atau perdana menteri
dipegang oleh Ncuhi Dorowuni. Bumi Luma Mbojo dipegang oleh Ncuhi
Banggapupa. Bumi Luma Bolo dipegang oleh Ncuhi Padolo. Bumi Luma Belo
dipegang oleh Ncuhi Parewa.
Penjabaran
tugas masing-masing Dari Mbojo dimusyawarahkan bersama oleh lima anggota
federasi Ncuhi dengan tidak meninggalkan tugas dan tanggung jawabnya sebagai
penguasa wilayah sebagaimana yang dilaksanakan sebelumnya. Ncuhi Dara sebagai
kepala pemerintahan tertinggi. Ncuhi Dorowuni sebagai perdana menteri atau
pimpinan eksekutif. Tugas, wewenang dan kekuasaan Bumi Luma dibagi
dengan titik sentral teluk Bima. Bumi Luma Mbojo yang dijabat oleh Ncuhi
Banggapupa menjadi kepala wilayah dari pusat pemerintahan di utara dan
di timur teluk. Bumi Luma Bolo yang dijabat Ncuhi Padolo mengepalai
wilayah di sebelah barat teluk. Bumi Luma Belo yang dijabat oleh Ncuhi
Parewa mengepalai wilayah sebelah
selatan teluk.
Sistim
dan tata pemerintahan kerajaan Dari Mbojo ini terus dilanjutkan sampai
kedatangan Sang Bima, Indra Zamrut dan bahkan sampai akhir kesultanan Bima pada
tahun 1951. Hal itu dibuktikan dengan terus diakomodirnya sistim “ Dari”
dalam struktur pemerintahan Kerajaan dan kesultanan Bima pada masa selanjutnya.
Disamping mengakomodir Dari, struktur pemerintahan pada masa selanjutnya tetap
menggunakan istilah “ Bicara Mbojo “ untuk perdana menteri dan “ Bumi maupun
Bumi Luma “ untuk pejabat pemerintahan kerajaan. Dari adalah
pengelompokkan masyarakat berdasarkan keahlian dan ketrampilan seperti Dari
Genda, Dari Ndede, Dari Mardika, Dari Ngoco, Dari Pabise, Dari Tolotui dan Dari
lainnya. Dalam BO Sangaji Kai tercatat ada 29 kelompok Dari dalam struktur
pemerintahan kerajaan Bima yang terwarisi sejak zaman kerajaan Dari Mbojo. Demikian pula jabatan Bumi. Ada 36
jabatan Bumi yang direkrut pada masa kerajaan dan kesultanan yang
terwarisi sejak kerajaan Dari Mbojo.
Melihat
dan mencermati struktur pemerintahan “Dari Mbojo “ di atas, maka pemerintahan
Dari Mbojo yang dibentuk oleh federasi Ncuhi itu adalah sebuah kerajaan. Pendiri kerjaan Dari Mbojo adalah Ncuhi Dara
dan 4 ncuhi lainnya. Pada perkembangan selanjutnya, setelah kedatangan Sang
Bima, maka kerajaan Dari Mbojo berganti nama menjadi kerajaan Bima. Pergantian
nama kerajaan dari Mbojo ke Bima hanyalah bersifat administratif, karena
pemimpin dan pejabatnya tidaklah berganti. Demikian pula dengan sistim dan
struktur pemerintahannya.
Kapan
kerajaan ini berdiri ?. Kerajaan Dari Mbojo berdiri sebelum berdirinya kerajaan
Bima oleh orang yang bergelar Sang Bima. Pemerintahan Dari Mbojo bukan embrio
dari kerajaan Bima, tetapi Dari Mbojo adalah kerajaan Bima itu sendiri. Karena
tampuk kepemimpinannya tetap dipegang oleh Ncuhi Dara baik sebelum kedatangan
Sang Bima, sejak kesepakatan dengan Sang Bima di Wadu Pa’a hingga kedatangan
Indra Zamrut pada abad ke-14. Jadi Kerajaan Bima sesungguhnya telah dibentuk oleh
Ncuhi Dara sebelum kedatangan Sang Bima. Adapun yang berkaitan dengan pergantian nama “
Dari Mbojo “ menjadi Bima hanyalah sebuah rangkaian proses penamaan kerajaan. Seperti
halnya kerajaan Medang sering juga disebut kerajaan Mataram Kuno atau Mataram
Hindu. Demikian pula dengan Kerajaan Pelalawan Riau yang pada awalnya bernama
kerajaan Pekantua.
Penulis
: Alan Malingi
Sumber
:
1. H.Abdullah
Tayib, BA, Sejarah Bima Dana Mbojo
2. BO
Sangaji Kai, Henri Chambert-Loir & Siti Maryam R.Salahuddin
Post a Comment