 |
Persiapan Prosesi Kalondo Lopi |
Dari seluruh rangkaian
ritual peluncuran sebuah kapal, proses memberi "makan" di ruang
tengah dan ruang mesin (PALKA) merupakan hal yg sangat sakral. Prosesi ini di
Pimpin oleh seorang "Guru" yang di percaya mempunyai kekuatan,
kelebihan-kelebihan dan kemampuan tersendiri (SUPRANATURAL) dalam visi
perjalanan panjang sebuah kapal nantinya.
 |
Pemberian makanan di ruang mesin kapal |
Seorang "Guru"
menganggap bahwa Kapal adalah perwujudan lain dari manusia meskipun
pergulatannya berbeda, sehingga pada proses ini semua bahan-bahan yang
digunakan adalah bahan yg sangat familiar & merupakan kebutuhan dasar
manusia sepertti beras, Air, Api, Sirih Pinang, Kain Kafan, Tembakau, Daun
Lontar, Ayam, Pisang, dan Lilin.
 |
Persiapan Sesajian |
Bahan-bahan tersebut diolah sedemikian rupa sehingga berbentuk sesaji/sesajen. Setelah berbentuk
Sesajen, maka ritual pun diawali di Ruang Mesin (NYAWA KAPAL), selanjutnya
menuju ruang tengah dan beberapa sudut-sudut tertentu yg dianggap sebagai
perwakilan dari semua sudut-sudut kapal.
Bagi manusia modern dan Golongan-golongan tertentu, proses ini dianggap sebagai
SYIRIK dan istilah-istilah lainnya. Dalam perspektif saya yg menyaksikan dengan
mata kepala dan Mata Kamera, ini bukan sebuah Kesyirikan spt
pandangan-pandangan selama ini. Di rangkaian awal prosesi, seorang guru
mengucapkan BISMILLAH kemudian Mantra-mantra dalam Bahasa Bima. Kemudian
selanjutnya Melafazkan ayat-ayat suci Al-Qur'an (Ayat-ayat yg berhubungan dengan
Perjuangan Nabi Nuh selanjutnya bacaan yang memuji kebesaran Nabi Muhammad
SAW), setelah itu ditutupi dengan pembacaan Surat AL-FATIHAH. Saya berkesimpulan bahwa
Prosesi ini adalah proses manusia menuju Proses Tuhan dengan menggunakan segala
hiasan dan properti-properti pendukung lainnya.
Penulis : Syaifullah (
Ayang Syaifullah)
Alamat : Desa Sangiang
Kecamatan Wera Kabupaten Bima
Post a Comment