Jejak Sang Pembaharu
![]() |
Foto Bimaku Tanahku |
Selama masa
pemerintahnya yang berlangsung dari tahun 1696-1731, Sultan Hasanuddin telah
mampu mewujudkan cita-cita untuk mempertahankan kemerdekaan rakyat dan negeri
yang dicintainya. Bima tetap berperan sebagai pusat perdagangan bebas dan
penyiaran agama islam di wilayah Nusantara Timur. Selain tetap berperan sebagai
Sultan yang menentang Belanda, Hasanuddin
juga telah berhasil mengadakan pembaharuan pada struktur dan organisasi
pemerintah. Di Bidang Agama,ia telah
berhasil menyebarluaskan syiar Islam di daerah-daerah taklukannya melalui
pendekatan seni budaya. Sehingga di daerah kekuasaannya berkembang seni budaya
yang sarat dengan nilai Islam. Setelah berjuang demi rakyat dan negerinya, maka
pada tanggal 14 Rajab 1145 H bertepatan dengan tanggal 23 Januari 1731 M,
Sultan yang membawa angin pembaharuan itu mangkat. Jenazahnya di makam Dana
Taraha sebelah timur makam Sultan Bima ke-16 H. Ferry Zulkarnain, ST. Setelah mangkat diberi gelar Ma Wa'a Bata Bou. Dalam catatan lain disebutkan dengan Ma Wa'a Bou yang berarti pembawa pembaharuan.
Penulis : Alan
Malingi
Sumber :
Sejarah Bima Dana
Mbojo, Abdullah Tayib, BA
Peran Kesultanan Bima
Dalam Perjalanan Sejarah Nusantara, M.Hilir Ismail
Kebangkitan Islam Di
Dana Mbojo, N. Hilir Ismail
Profil Raja Dan
Sultan Bima, M.Hilir Ismail & Alan Malingi
Chambert Loir Henry,
Syair Kerajaan Bima, Lembaga Pendidikan Prancis Untuk Timur Jauh (EFEO),
Jakarta 1982.
Chambert Loir Henry,
Sitti Maryam R. Muhammad Salahuddin,” Bo Sangaji Kai”, Yayasan Obor, Jakarta,
1999.
Abdul Gani Abdullah,
Badan Hukum Syara Kesultanan Bima, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif
Hidayatullah, Jakarta.
Ahmad Amin, Sejarah
Bima “Sejarah Pemerintahan Serba – Serbi Kebudayaan Bima”’ (Stensil) 1971.
Muslimin Hamzah,
Ensiklopedia Bima, 2004
www.alanmalingi.wordpress.com
Post a Comment