Lo'i Pa'i Piri
Lo’i artinya obat. Pa’i Piri
artinya pahit. Ramuan ini adalah jamu bagi orang-orang Bima sejak dulu yang
memiliki khasiat mengobati berbagai penyakit dan menambah nafsu makan. Sejak
kecil saya juga sering dikasi ibu setiap pagi dan sore hari.Dulu, orang-orang
yang menekuni profesi sebagai peramu obat ini cukup banyak, terutama kaum ibu.
Namun sekarang,sudah jarang ditemukan ibu-ibu yang menjual “ Jamu Bima “ ini.
Satu-satunya peramu dan penjual yang masih tetap menekuni adalah Nenek Sa’adiah
atau akrab disapa Ina Dau(65 Thn) yang setiap dua kali seminggu selalu keliling
kampung Sadia dan sekitarnya menjual Lo’i Pa’i Piri.
Jamu Bima ini diramu dan
diracik dari berbagai bahan yang bersumber dari akar, serat dan kulit
pohon-pohon berkhasiat yang ada di pegunungan Bima. Beberapa di antaranya
adalah Kulit pohon Duwet, Rope Konca, Rope Tula, (sorry, aku nggak bisa
mentranslate dua kulit pohon itu, he he he). Disamping kulit pohon-pohon
berkhasiat itu, Jamu ini juga dilengkapi bahan-bahan seperti kunyit, tamulawak,
tempuyang, bawang putih dan rempah-rempah. Menurut Ina Dau, bahan-bahan
khusus serat dan kulit pohon didapatkan dari gunung. Suami dan kedua anaknya
yang setiap minggu mencari bahan ramuan itu ke pegunungan di pinggir kota Bima,
bahkan ke sekitar wilayah Tambora.
Ina Dau yang telah lama
menekuni profesi sebagai penjual Jamu Bima ini tetap konsisten menjualnya
karena sudah punya pelanggan tetap dan yang paling penting baginya adalah
membantu sesama untuk senantiasa menjaga kesehatannya. Harga untuk satu gelas
Loi Pai Piri Rp.2000/Gelas. Dan dalam setiap kali penjualan Ina Dau bisa
mendapatkan Rp.70.000 hingga Rp.100.000,-.Yuk,,, Kita Coba Loi Pai Piri.
Penulis : Alan Malingi
Post a Comment