Pencipta Payung Kerajaan Bima
Nuruddin adalah
putera Sultan Khair Sirajuddin. Lahir pada tanggal 29 Zulhijah 1061 H
bertepatan dengan tanggal 15 Desember 1651. Nama lengkapnya adalah “Nuruddin
Abubakar Ali Syah” dan oleh orang Makassar diberi nama “Mapparabung Daeng Matali
Karaeng Panaragang”. Pada tanggal 22 Jumadil Awal 1095 H atau tanggal 7 Mei
1684, menikah dengan “ Daeng Tamemang” puteri Raja Tallo. Dari pernikahannya
memperoleh dua orang putera, masing-masing bernama Jamaluddin dan Sangaji Bolo
(nama gelar).
Sultan
Nuruddin Menciptakan Payung Kebesaran Kesultanan Bima yang dikenal dengan Paju
Monca. Membantu Perang Trunojoyo, ditawan Belanda di Batavia Jakarta.
Mendirikan perkampungan Tambora di Jakarta Barat dan sebuah masjid
berarsitektur Bima bersama sisa pasukannya. ( Dr.Noorduyn, Makasaar And The
Islamization Of Bima). Dr. Peter Carey(1986 : 25) Nenek Pangeran Diponegoro
adalah dari generasi ketiga Sultan Bima di pulau Sumbawa yang membantu perang
Trunojoyo.
Pada masa
pemerintahannya, para ulama bukan hanya berperan di bidang ubudiah, tetapi
juga ikut bertanggungjawab dalam
perkembangan kebudayaan. Agar kebudayaan tetap berpedoman pada nilai dan norma
islam, maka diangkat seorang mufti yang memiliki kemampuan dalam merumuskan
system budaya (adat istiadat) yang Islami
melalui metode analogi atau kias. Adat lama yang bertentangan dengan
nilai dan norma islam ditinggalkan.
Masyarakat harus mematuhi adat yang baik yaitu melaksanakan yang halal dan
menjauhi yang haram. Dalam ilmu fikih
adat yang baik itu disebut “Urf Sahih”. Dengan demikianKebudayaan Mbojo baik
system sosial maupun kebudayaan fisiknya harus Islami. Dengan perkataan lain
kebudayaan Mbojo adalah kebudayaan Islam baik dari segi substansi maupun symbol
atau label. Tetapi harus diakui bahwa masih ada anggota masyarakat, terutama
yang berada di desa-desa terpencil yang masih mencampuradukkan adat yang Islami
dengan adat lama. Nuruddin wafat pada 13 Ramadhan 1099 H bertepatan dengan 22
Juli 1687 dan dimakamkan di pemakaman Tolobali.
Penulis : Alan
Malingi
Sumber :
Sejarah Bima Dana
Mbojo, Abdullah Tayib, BA
Peran Kesultanan Bima
Dalam Perjalanan Sejarah Nusantara, M.Hilir Ismail
Kebangkitan Islam Di
Dana Mbojo, N. Hilir Ismail
Profil Raja Dan
Sultan Bima, M.Hilir Ismail & Alan Malingi
Chambert Loir Henry,
Syair Kerajaan Bima, Lembaga Pendidikan Prancis Untuk Timur Jauh (EFEO),
Jakarta 1982.
Chambert Loir Henry,
Sitti Maryam R. Muhammad Salahuddin,” Bo Sangaji Kai”, Yayasan Obor, Jakarta,
1999.
Abdul Gani Abdullah,
Badan Hukum Syara Kesultanan Bima, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif
Hidayatullah, Jakarta.
Ahmad Amin, Sejarah
Bima “Sejarah Pemerintahan Serba – Serbi Kebudayaan Bima”’ (Stensil) 1971.
Muslimin Hamzah,
Ensiklopedia Bima, 2004
www.alanmalingi.wordpress.com
Post a Comment