f Jejak Sultan Abdullah - SEJARAHBIMA.COM | Mengupas Sejarah, Budaya dan Pariwisata

Header Ads

Jejak Sultan Abdullah

Meriam Di halaman Depan Asi Mbojo (Foto Travelkompas.com) 
Sultan Abdullah adalah Sultan Bima XI. Abdullah adalah  putera Sultan Ismail. Lahir di Bima pada tahun 1274 H (Tahun 1827 M), ketika ayahnya mendapat ancaman dan tekanan dari Belanda. Abdullah memiliki saudara perempuan bernama Aisyah Umi Salama. Abdullah menikah dengan Siti Saleha, puteri Lalu Cella Tureli Belo, dikaruniai dua putra masing-,masing bernama Abdul Azis dan Ibrahim

Pada masa ini perekonomian kesultanan Bima menggembirakan. Tapi masalah yang dihadapi adalah usaha Belanda menguasai Kesultanan Bima dan pemaksaan untuk menandatangani kontrak dan perjanjian yang merugikan kesultanan Bima. Menghadapi Belanda Sultan Abdullah memodernisasi peralatan dan senjata yang diperoleh dari Inggris dan Portugis. Sultan Abdullah juga memperkuat dakwah di wilayah taklukan  seperti Manggarai, Sumba, Larantuka dan Sawu. Pada masa ini, secara mengejutkan Wazir Muhammad Ya’cub membubarkan Anggkatan Laut Bima “ Pabise “. Mengakibatkan lemahnya posisi kesultanan Bima di wilayah laut flores. 


Belanda melakukan intimidasi di laut. Belanda menuding pejuang Makassar, Bugis, Ternate, dan Tidore yang dianggap sebagai bajak laut. Suasana di laut semakin tegang. Armada laut Bima mengalami kesulitan konsolidasi. Akhirnya Wazir Muhammad Yacub membubarkan Armada Laut Pabise agar tidak diperalat oleh Belanda. Tindakan tersebut memang sangat berdampak pada perkembangan perlawanan terhadap Belanda pada masa selanjutnya. Perwira Angkatan Laut Bima yang disebut Amaral Selatan juga terpencar dan hidup terpisah. Meski berkat adanya tanda pengenal dan kode khusus Amaral Selatan berupa Bendera Oranye dan Tawa-Tawa ( Gong Kecil) yang merupakan kode kesatuan mereka di laut yang kembali mempersatukan mereka.(M.Hilir Ismail, peran kesultanan Bima dalam perjalanan sejarah nusantara, 139). Bukti kejayaan armada laut Pabise adalah tiang Kasipahu yang masih berdiri tegak di depan Asi Mbojo saat ini.


Sultan Abdullah wafat pada tahun 1868 dan dimakamkan di kompleks pemakaman sebelah barat masjid kesultanan Bima.  



Penulis : Alan Malingi

Sumber :

Sejarah Bima Dana Mbojo, Abdullah Tayib, BA
Peran Kesultanan Bima Dalam Perjalanan Sejarah Nusantara, M.Hilir Ismail
Kebangkitan Islam Di Dana Mbojo, N. Hilir Ismail
Profil Raja Dan Sultan Bima, M.Hilir Ismail & Alan Malingi
Chambert Loir Henry, Syair Kerajaan Bima, Lembaga Pendidikan Prancis Untuk Timur Jauh (EFEO), Jakarta 1982.
Chambert Loir Henry, Sitti Maryam R. Muhammad Salahuddin,” Bo Sangaji Kai”, Yayasan Obor, Jakarta, 1999.
Abdul Gani Abdullah, Badan Hukum Syara Kesultanan Bima, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Ahmad Amin, Sejarah Bima “Sejarah Pemerintahan Serba – Serbi Kebudayaan Bima”’ (Stensil) 1971.
Muslimin Hamzah, Ensiklopedia Bima, 2004
www.alanmalingi.wordpress.com


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.