f Kapore Dan Koca - SEJARAHBIMA.COM | Mengupas Sejarah, Budaya dan Pariwisata

Header Ads

Kapore Dan Koca

Kapore
Bahan pembuatan dua kue tradisional Mbojo ini hampir sama. Pedagangnya pun menjual Kapore dan Koca secara bersamaan. Di kampung-kampung biasanya penjual menyebut Kapore dan Koca bersamaan. “ Weli Kapore Koca…..! “ artinya Beli Kapore Koca…!” Demikianlah pedagang asal kelurahan Penagara Kota Bima setiap hari lewat di depan rumah. Semasa kecil, jika tidak ada uang saya sering menukar koca dan kapore dengan beras he he he.

Kapore dan koca adalah penganan manis dengan ditaburi kelapa parut diluarnya. Koca hanya ditaburi kelapa parut diluarnya. Sementara di dalamnya terdapat cairan gula merah. Kapore tidak ada cairan gula merah di dalamnya, tetapi cairan gula merah dicampur dengan kelapa parut di luarnya. Kapore dan Koca cocok untuk kudapan di siang hari terutama bagi para pekerja di sawah atau pekerja bangunan istirahat sambil menikmati kopi dan teh.

Koca 
Rosnah, 40 tahun, warga RT 02 RW 01 kelurahan Sadia menuturkan, bahan pembuatan Koca dan Kapore adalah beras ketan, gula merah, sedikit garam, dan kelapa parut. Khusus Koca, ditcampur air daun pandan yang ditumbuk untuk memberikan warna hijau pada Koca. “ Sekarang juga banyak yang menggunakan pewarna buatan, tetapi yang paling enak dan alami adalah dengan daun pandan. “ Ungkap Rosnah yang setiap hari menjual Koca dan Kapore.

Ukuran dan bentuk Kapore maupun Koca adalah seukuran buah kemiri atau tomat ukuran kecil. Koca dan kapore dibuat bulat dengan tangan dan dimasukan dalam air mendidih. Sekitar 3 menit koca dan kapore akan mengapung sendiri. Hal itu menunjukkan bahwa koca dan kapore sudah matang dan dikeluarkan dari rebusan air mendidih. Setelah agak dingin, maka Kapore dibubuhi kelapa parut dan air gula merah. Sedangkan Koca hanya dibubuhi kelapa parut.

Penulis : Alan Malingi


Informan : Rosnah, 40 Tahun, Sadia Kota Bima. 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.