Keluarga Kesultanan Bima Sesalkan Tindakan Bupati Gowa
![]() |
Ibu Maryam Dan Kerabat Kesultanan Bima Ketika menerima Tim dari Kementerian Sosial RI |
Ketua Majelis Adat Sara Dana Mbojo dan Bumi
Partiga Kesultanan Bima Dr.Hj. Siti Maryam Salahuddin, SH menyesalkan tindakan
yang dilakukan Bupati Gowa yang telah menginjak-injak tatanan adat dan budaya
yang ada di kerajaan Gowa yang sudah berlangsung selama berabad-abad lamanya.
Pernyataan sikap ini dikeluarkan di Museum Samparaja Bima melalui kerabat
kesultanan Bima Irham Anwar atau yang dikenal dengan Aji Irham Dae Weo pada
Rabu (14/9/2016).
Dikatakan Ruma Mari (sapaan akrab,red),
Penjajah Belanda, Inggris dan Jepang tidak pernah berani menyentuh tatanan itu,
tapi justru di zaman kemerdekaan ini dirusak oleh bangsa sendiri. “ Saya
berharap Bupati Gowa mau bertaubat dan menghentikan tindakannya yang tanpa hak itu, Karena
tidak akan bisa diterima oleh Masyarakat Adat se Nusantara, dikhawatirkan
tindakan tersebut akan menimbulkan gejolak di Masyarakat Adat..” Ungkap Maryam
melalui Irham Anwar.
Kerajaan Gowa dan Kesultanan Bima adalah satu
kesatuan yang ikatan kekeluargaan dan persaudaraannya sudah berlangsung sangat
lama. Tndakannya mengganggu Kerajaan Gowa, menduduki Istana Gowa dan membongkar
paksa brangkas penyimpanan benda Pusaka Kerajaan itu tidak akan bisa diterima
walau dengan alasan apapun. “ Hal tersebut juga melukai hati Masyarakat Adat di
Kesultanan Bima karena mengingat hubungan persaudaraan antara Kerajaan Gowa dan
Kesultanan Bima sangat erat.” Sambung Ibu Maryam. Lebih lanjut Bumi Partiga
Kesultanan Bima yang kini tengah sibuk mempersiapkan penobatan Jenateke
kesultanan Bima ini mengharapkan mengharapkan ada solusi yang terbaik untuk
situasi ini dan mendoakan seluruh keluarga Besar Kerajaan Gowa / TalLo agar diberikan
kekuatan lahir batin dan ketabahan dalam menghadapi keadaan ini. Pada bagian
akhir pernyataannya Ibu Maryam menyampaikan salam Hormat dari keluarga besar
Kesultanan Bima untuk Keluarga besar dan seluruh zuriat Kerajaan Gowa / TalLo.
Penulis : Irham Anwar.
Post a Comment