f Krupuk Arunggina - SEJARAHBIMA.COM | Mengupas Sejarah, Budaya dan Pariwisata

Header Ads

Krupuk Arunggina

Kue tradisional Mbojo yang satu ini mirip krupuk. Bahkan di kampung saya sering menyebut dengan krupuk arunggina. Kadang juga disebut Renggina. Terlepas dari perbedaan penyebutan tersebut, Arunggina maupun Renggina cukup diminati oleh semua kalangan. Memakannya diwaktu panas atau dalam keadaan hangat adalah saat-saat yang tepat. Di Pasar Ama Hami Kota Bima, krupuk Arunggina sudah jarang ditemukan. Pada masa lalu, Arunggina sering dibuat ketika ada hajatan-hajatan seperti acara Doa pada malam misfus sa’ban atau yang oleh orang-orang Bima dikenal dengan Do’a Bola.

Bahan pembuatan Arunggina adalah beras ketan dan sedikit garam. Beras ketan direbus dengan dandan dan setelah matang dikeluarkan serta dibebentuk seperti layaknya kerupuk. Kemudian dijemur hingga kering, lalu Arunggina digoreng seperti krupuk. Kriuk renyahnya sangat terasa ketika Arunggina disajikan bersama makanan lainnya.


Maraknya peredaran kerupuk dalam berbagai jenis dan cita rasa saat ini telah menggeser keberadaan Arunggina atau Renggina. Diperparah lagi dengan berbagai kerupuk inpor maupun kerupuk yang dibuat dengan tepung terigu yang banyak beredar di pasaran dan dengan harga yang lebih murah. Arunggina dijual dengan harga Rp.500 per buah di Pasar Ama Hami Kota Bima.  

Penulis : Alan Malingi
Informan : Siti Khadijah 46 tahun Sadia Kota Bima. 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.