Mengenal Sosok Putera Kahir
![]() |
Sultan Abdul Kahir II Nomor 2 dari kanan disamping Sultan Muhammad Salahuddin |
Sultan Bima XV ini akrab disapa Putera Kahir. Nama lengkapnya adalah Abdul Kahir Bin Sultan Muhammad Salahuddin. Karena sultan pertama di kesultanan Bima bernama Abdul Kahir I, maka sultan XV ini disebut Sultan Abdul
Kahir II. Selama hidupnya belum
dilantik menjadi Sultan dan menyandang Gelar sebagai Jena Teke (Putera Mahkota
) sejak dilantik pada tanggal 13
November 1945 sewaktu Sultan Salahuddin masih hidup. Jabatan sultan
diberikan oleh Majelis Adat Dana Mbojo setelah wafat pada 5 Mei 2001.
Masa
Abdul Kahir adalah masa transisi dimana Kesultanan Bima berubah menjadi bagian
dari NKRI sejak maklumat 22 Nopember 1945 dan wafatnya Sultan Muhammad
Salahuddin pada tahun 1951. Bima menjadi daerah Swapraja, Swatantra kemudian
menjadi Daerah Dati II Kabupaten Bima sesuai amanat Undang-Undang Nomor 69
Tahun 1958 Tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II di Propinsi Bali, NTB
dan NTT.
Semasa hidupnya Abdul Kahir pernah menjadi Komandan Peta,
komandan TKR dan BKR. Sejak tahun 1953 sampai dengan tahun
1987, sultan Abdul Kahir II berperan sebagai pengyelenggara negara, baik di
lembaga eksekutif maupun legislatif. Di lembaga eksekutif menduduki berbagai jabatan, seperti patih, Bupati kepala
daerah Tingkat II Bima, kemudian memegang jabatan kepala Biro pemerintahan Umum
Provinsi Nusa Tenggara Barat dan
mengabdi di Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) Jakarta.
Selain itu, Abdul Kahir juga
pernah menjadi anggota DPRD Bima, kemudian menjadi anggota DPRD Provinsi
Nusa Tenggara Barat dan yang terakhir dipercayakan oleh rakyat Nusa Tenggara
Barat untuk menjadi wakil mereka di DPR RI. Sultan Abdul Kahir II wafat pada
tahun 2001 dan dimakamkan di Dana Taraha. Setelah wafat diberi gelar Ma Wa’a
Busi Ro Mawo, pembawa dingin dan kesejukan.
Penulis : Alan
Malingi
Sumber :
Sejarah Bima Dana
Mbojo, Abdullah Tayib, BA
Peran Kesultanan Bima
Dalam Perjalanan Sejarah Nusantara, M.Hilir Ismail
Kebangkitan Islam Di
Dana Mbojo, N. Hilir Ismail
Profil Raja Dan
Sultan Bima, M.Hilir Ismail & Alan Malingi
Chambert Loir Henry,
Syair Kerajaan Bima, Lembaga Pendidikan Prancis Untuk Timur Jauh (EFEO),
Jakarta 1982.
Chambert Loir Henry,
Sitti Maryam R. Muhammad Salahuddin,” Bo Sangaji Kai”, Yayasan Obor, Jakarta,
1999.
Abdul Gani Abdullah,
Badan Hukum Syara Kesultanan Bima, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif
Hidayatullah, Jakarta.
Ahmad Amin, Sejarah
Bima “Sejarah Pemerintahan Serba – Serbi Kebudayaan Bima”’ (Stensil) 1971.
Muslimin Hamzah,
Ensiklopedia Bima, 2004
www.alanmalingi.wordpress.com
Post a Comment