f Tradisi Hengga Dindi Dan Kalambu - SEJARAHBIMA.COM | Mengupas Sejarah, Budaya dan Pariwisata

Header Ads

Tradisi Hengga Dindi Dan Kalambu

Rangkaian prosesi pernikahan adat Bima pada masa lalu cukup panjang. Ada 17 tahapan prosesi yang harus dilewati. Salah satunya adalah prosesi Hengga Dindi dan Hengga Kalambu. Pada masa lalu, setelah kegiatan Lafa atau akad nikah, tidak langung menuju acara resepsi atau Pamaco. Kedua pengantin baru harus melewati suatu prosesi yang dikenal dengan Hengga Dindi atau membuka tirai dan Hengga Kelambu atau membuka kelambu. Prosesi ini dilakukan beberapa saat setelah kegiatan akad nikah.

Penganten pria bersama sara hukum atau petugas nikah didampingi ompu tua(Orang Yang Dituakan) dan ompu panati melaksnakan Hengga Dindi dan Hengga Kelambu. Secara harfiah “hengga dindi” berari “buka tabir”, atau hengga kalambu berarti “buka kelambu. Sebelum masuk ke kamar pengantin wanita atau dikenal dengan bunti siwe, bunti mone (penganten laki – laki) bersama pendamping berdiri di luar “dinding satampa” (tabir pemisah). Di bagian dalam Dindi satampa ada Ina Ruka (inang pengasuh) bersama istri penghulu, istri kepala desa atau lurah dan tokoh adat perempuan. Upacara dimulai oleh pihak Bunti Mone  diwakili oleh ompu panati. Diawali dengan shalawat dan salam, ompu panati penyampaikan syair dan pantun.Sambil melemparkan beberapa keping uang perak ke dalam tabir. Setelah lemparan ketiga, akhirnya Ina Ruka(inang pengasuh)  membuka dindi satampa( Tabir pembatas). Dengan mempersembahkan puji syukur kepada Allah SWT, disusul dengan bacaan basmallah, akhirnya Bunti Mone (pengantin pria) bersama Kepala Desa  dan Penghulu didampingi ompu panati( Juuru lamar)  dan keluarga memasuki kamar Bunti Siwe (pengantin wanita) .Sesudah berada di dalam kamar, Bunti mone melaksanakan shalat sunnah dua rakaat untuk memohon kehadapan Allah AWT agar mahligai rumah tangga selalu mendapat rahmat dan hidayah-Nya.

Demikianlah rangkaian prosesi Hengga Dindi dan Hengga Kalambu yang pernah dilakukan pada masa lalu. Sebuah prosesi yang indah diiringi alunan pantun dan syair serta nilai-nilai adat istiadat yang luhur dan agung. “ Kini prosesi ini sudah sangat jarang dilakukan. Keluarga yang berhajat langsung mengarahkan prosesi resepsi atau ramah tamah setelah kegiatan akad nikah. Padahal dulu, setelah akad nikah para pengantin harus melaksanakan posesi hengga dindi dan hengga kalambu serta upacara Nenggu.” Ungkap salah seorang budayawan Bima Abdul Karim Azis, SH. 

Penulis : Alan Malingi 

Sumber : Rangkaian Upacara Pernikahan Adat Bima Dompu, Alan Malingi 


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.