Bingka Dolu Kue Favorit Para Raja
Dulu,
ketika kesultanan Bima berjaya, kue Bingka Dolu selalu menjadi menu favorit
para sultan Bima. Bingka Dolu juga disuguhkan pada saat menyambut tamu-tamu
kesultanan. Hingga saat ini, diberbagai perhelatan budaya seperti penobatan
Sultan, penobatan Jena Teke dan bahkan Festival Keraton Nusantara, kue Bingka
Dolu selalu disuguhkan. Eny Istiana, salah seeorang kerabat kesultanan Bima
mengemukakan, pada masa lalu Bingka Dolu dibuat dengan beras yang dihaluskan
atau di “gogo” selama tiga kali untuk memastikan tepun beras benar-benar halus.
Bahan pembuatan Bingka Dolu adalah beras, gula merah, gula putih, kelapa dan
sedikit garam.
Pembuatan
Bingka Dolu dengan cara dibakar dan untuk membentuknya menggunakan cetakan atu
dalam bahasa Mbojo disebut “Saraja”. Ukuran Saraja dalam berbagai bentuk dan
ukuran. Ada yang besar, sedang dan ada yang kecil . Untuk lebih gurih dan
membuat Bingka Dolu menjadi enak, pada masa lalu dibakar dengan daun kelapa
yang sudah tua. “ Cita rasanya beda dengan Bingka Dolu saat ini yang
menggunakan kompor dan minyak tanah. “ Ungkap Ijo (60 tahun) warga kampung
Ranggo kota Bima.
Seiring
perkembangan zaman, kini Bingka Dolu dijual di pasar-pasar dan diusung keliling
kampung oleh para penjual terutama di wilayah Penaraga, kampung Nae, Salama,
Santi, Paruga dan kampung-kampung lainnya di Bima. Bingka Dolu kini bukan lagi
santapan para raja, tetapi seluruh masyarakat telah menikmati Bingka Dolu. Di
pasar Raya Ama Hami Kota Bima, satu buah Bingka Dolu besar seharga Rp.5.000.
Sedangkan ukuran sedang dijual dengan harga Rp.2.000. #savepangahambojo
Penulis
: Alan Malingi
Informan
:
1. Eny Istiana (50 Tahun), Saleko Kota Bima
2. Ijo (60 Tahun, Kampung Ranggo Kota bima
Post a Comment