f Pangaha Waji - SEJARAHBIMA.COM | Mengupas Sejarah, Budaya dan Pariwisata

Header Ads

Pangaha Waji


Hampir seluruh adonan kue tradisional nusantara berbahan utama beras, terutama beras ketan. Tak ketinggalan pula pangaha Waji atau yang dalam bahasa Indonesia disebut Wajik. Pada masa lalu, kue ini selalu dimasukan dalam Jangko atau persembahan khusus pada saat acara-acara doa dan hajatan warga seperti khitanan, khatam Alqur’an, Doa Misfussya’ban dan ritual-ritual lainnya di masyarakat Mbojo. Dalam jangko biasanya terdapat Oha Mina atau nasi dari beras ketan yang dicampur minyak kelapa khusus yang dibuat sendiri dicampur bawang goring dan daging yang diiris kecil-kecil. Disamping itu dimsukan juga pisang, pangaha Waji, Pangaha Seroja, Pangaha Bunga, dan aneka pangaha lainnya. (Pangaha = Kue ).

Pangaha Waji masih dapat ditemui di Pasar Raya Amahami setiap pagi hari. Jika sudah beranjak siang kita tidak lagi menemukan pangaha ini yang dijual di areal tengah pasar Raya Ama Hami Kota Bima. Bahan pembuatan Waji untuk sekedar kebutuhan keluarga bisa dibuat dengan 1 kilogram beras ketan putih.1 buah santan kelapa. 1/2 kg gula merah(sesuai selera).Daun pandan secukupnya. Cara membuatnya, beras ketan putih di masak (jgn terlalu matang), santan kelapa dimasak ampe mengeluarkan minyak(kadolu kodo) dengan  gula merah dan tambahkan daun pandan.

Tetapi jika pembuatan Waji untuk dijual, maka bahan-bahannya lebih banyak lagi. Apalagi pembuatannya dalam jumlah besar untuk hajatan. Harga satu potong Pangaha Waji dalam ukuran seperti ukuran Tempe yang dipotong dua seharga Rp.10.000. Ayo buruan belanja kue tradisional Mbojo.

Penulis : Alan Malingi
Informan : Ijo, 60 Tahun Warga Kampung Ranggo Kota Bima.


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.