f Sako- Sako Dan Kenangan Di Tanah Rantau - SEJARAHBIMA.COM | Mengupas Sejarah, Budaya dan Pariwisata

Header Ads

Sako- Sako Dan Kenangan Di Tanah Rantau


Bagi teman-teman dari Bima dan Dompu tentu Sako-Sako adalah oleh-oleh khas yang selalu diselipkan oleh orang tua setiap mengirim logistik ke tanah rantau. Sako-sako adalah makanan dengan istilah Bima “ Peli Kai Loko” atau pengganjal perut ketika lapar saat malam hari atau telat masak sepulang kuliah. Pokoknya sako-sako adalah makanan murah meriah dan bisa tahan lama sebelum para mahasiswa mengenal Mi Instan.  Bahannya adalah beras yang dulu ditumbuk halus dicampur kelapa kemudian digoreng tanpa minyak. Ketika ingin memakannya tinggal ditambahkan gula secukupnya.

Pada masa itu, ada teman kuliahku yang terkenal pelit. Tak perlu saya sebutkan namanya. He he Kami tahu bahwa setiap bulan orang tuanya tetap mengirim Sako-Sako untuknya. Pada malam hari dia belajar sendiri di kamarnya. Kami intip lewat jendela, dia sedang makan sendiri sako-sako. Kami masuk ke kamarnya dan mengajaknya bicara. Dia hanya diam. Kami tahu mulutnya sudah penuh dengan sako-sako. Salah seorang teman memegang perutnya dan karena geli, mulutnya pun mengeluarkan sako-sako. Sako-sako berhamburan di meja dan kami pun tertawa.

Itulah salah satu kisah dan kenangan di tanah rantau bersama kue tradisional Mbojo yang disebut Sako-Sako. Makanan ini tidak sekedar oleh-oleh untuk mahasiswa Bima yang merantau kemana saja di negeri nusantara in, namun telah banyak menyimpan memori indah, suka dan duka di tanah rantau. Saat ini sudah jarang sekali, mahasiswa Bima yang mengkonsumsi Sako-Sako. Karena berbagai makanan dan camilan sudah banyak beredar dan menjadi makanan favorit para mahasiswa Bima di rantauan.

Penulis : Alan Malingi 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.