Batu Obat Peradaban Tambora
Batu
ini adalah batu untuk menumbuk dan menggilas obat. Orang Bima menyebutnya
dengan wadu Lo’i. Benda ini adalah temuan sisa peradaban Tambora di Sori Sumba
desa Oi Bura Kecamatan Tambora Kabupaten Bima. Penemuan ini menunjukkan bahwa
masyarakat Tambora adalah peracik obat-obatan tradisional di masa sebelum
erupsi besar 1815.
Dari
bentuk batu ini yang datar dan ada juga batu yang lonjong diperuntukkan untuk
menumbuk obat, diperkirakan cara pembuatan obat dari ramuan dedaunan dan biji
bijian dilakukan dengan cara digilas dan ditumbuk. Dalam bahasa Bima dikenal
dengan nggiru dan tutu Lo’i. Nggiru adalah menggilas, sedangkan tutu adalah
tumbuk. Adanya temuan batu obat ini menunjukkan bahwa potensi tanaman obat di Tambora cukup banyak. Sampai
saat ini pun potensi tanaman obat masih banyak dijumpai di Tambora seperti
kunyit, tamulawak, dan aneka tanaman obat lainnya.
Saat
ini, Batu Obat dan temuan-temuan sisa peradaban Tambora masih tersimpan di
Pesanggrahan Tambora. Sebagian besar temuan itu dalam keadaan hangus kecuali
batu obat dan perlengkapan dari batu lainnya.
Penulis
: Alan Malingi
Post a Comment