Makna Sera Suba Bagi Masyarakat Bima
![]() |
Foto :Fahru Rizki |
Mungkin belum begitu banyak yang tahu kenapa tanah lapang yang
berada di pusat Kota Bima atau di sebelah barat Museum Asi Mbojo ini dinamakan
Sera Suba. Kebanyakan orang mengetahui bahwa lapangan itu bernama lapangan
Merdeka Bima. Tapi latar belakang penamaan lapangan Merdeka pun mungkin juga
belum banyak orang yang mengetahui. Berikut ini catatan ringan tentang Sera
Suba yang senantiasa menjadi Saksi bisu pasang surut sejarah tanah Bima.
Tanah lapang itu memang
bernama Serasuba. Sera berarti tanah lapang. Sedangkan Suba secara Harfiah
berarti tombak yang dikonotasikan dengan perintah atau titah. Jadi Sera Suba
adalah sebuah tanah lapang tempat memberikan perintah yang dilakukan oleh para
Raja dan Sultan Bima secara turun temurun. Disamping itu, Sera Suba juga
menjadi tempat bersejarah bagi calon raja dan sultan, dimana Sera Suba menjadi
tempat bagi mereka diuji sebelum memangku jabatan tertinggi di negara Bima pada
masa itu. Dulu, masyarakat berkumpul di tanah lapang ini untuk berbagai acara
seperti atraksi kesenian, adu ketangkasan, menerima perintah sultan dan
pengumuman penting kerajaan.
Pada masa pergerakan
kemerdekaan hingga Indonesia merdeka, Sera Suba betul-betul menjadi pusat
pertemuan kalangan pejuang dan rakyat dengan Sultan. Di Tempat ini pula para
pembesar-pembesar Belanda dan Jepang diterima sebelum memasuki Istana Bima.
Salah satunya adalah penyambutan bersar-besaran rakyat atas kedatangan “
Saudara Tuanya “ Pemerintah Kolonial Jepang yang dipimpin Kalonel Saito pada
tahun 1942. Di tanah lapang inilah, Bendera merah putih dikibarkan untuk
pertama kalinya di tanah Bima yang menjadi saksi sejarah bahwa kesultanan Bima
adalah yang pertama berdiri di belakang Republik Indonesia. Sehingga sejak saat
itu tanah lapang ini bernama lapangan Merdeka Bima.
Menurut Dr.Hj. siti
Maryam Salahuddin, lapangan sera suba dan Istana Bima serta masjid Kesultanan
telah tercatat sebagai warisan cagar budaya melalui Dirjen Kebudayaan
Kementrian Pendidikan Nasional RI. " Sersuba, asi mbojo dan masjid
kesultanan dulunya adalah satu kompleks keraton kesultanan Bima." Urai Hj.
Maryam ketika ditemui di Asi Mbojo beberapa waktu lalu.
Sera Suba dan Lapangan
Merdeka Bima sama-sama memiliki nilai historis yang luar biasa bagi perjalanan
panjang Dana Mbojo. Akan sangat naif apabila tanah lapang yang bersejarah itu
dimanfaatkan untuk minum minuman keras, tempat mesum dan hal-hal yang seronok.
Mari kita jaga dan rawat Sera Suba sebagai aset sejarah, aset budaya dan
aset bangsa untuk diwariskan nilai-nilai historis yang melekat dari tanah
lapang itu.
Penulis : Alan Malingi
Post a Comment