Penghubung Mata Rantai Sejarah
Anda ingin melihat benda-benda bersejarah serta tempat tinggal
raja dan sultan Bima di masa lalu ? Nah, salah satu tempat yang akan memberikan
informasi serta menambah wawasan anda tentang kerajaan dan kesultanan Bima
adalah di Museum Asi Mbojo yang dulunya merupakan istana bagi raja dan sultan
Bima. Bangunan ini dikonstruksi dengan campuran gaya eropa dan Bima
pada tahun 1927 oleh Mr. Obzicshteer Rehata dibantu oleh Bumi Jero Istana
(Pejabat Rumah Tangga Istana). Pembangunannya berlangsung selama tiga tahun dan
dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat. Sumber pembiayaannya berasal
dari anggaran belanja kesultanan dan uang pribadi sultan.
Dulu Asi Mbojo merupakan bangunan paling indah dan megah pada
masa kejayaan sultan Bima. Halamanya sekitar 500 meter persegi yang ditumbuhi
pohon-pohon yang rindang dan bunga-bunga yang indah. Bangunan Istana diapit
oleh dua pintu gerbang timur dan barat yang senantiasa dijaga oleh anggota
pasukan pengawal kesultanan.
Bersamaan dengan
berakhirnya masa kesultanan pada tahun 1952, maka berakhirlah peranan Asi Mbojo
sebagai pusat pemerintahan, pusat pengembangan seni dan budaya, pusat penyiaran
Islam dan pusat pengadilan Hadat. Dulu halaman Asi
Mbojo sangat luas. Istana ini sangat monumental dan bisa dipandang dari empat
penjuru angin yang menyiratkan keterpaduan antara unsur istana, pemerintahan,
agama dan rakyat. Namun filosofi itu telah sirna seiring dengan dikapling-kaplingnya
tanah di sekitar istana oleh segelintir orang untuk toko, kantor, rumah
tinggal, dan keperluan lainnya.
Asi Mbojo telah
dijadikan sebagai museum setelah diresmikan oleh gubernur pada tahun 1989. Di
sini dapat dilihat barang – barang serta pakaian adat yang digunakan pihak
istana kerajaan serta para prajurit waktu itu. Beberapa barang itu ada yang
terbuat dari emas, perak, dan tembaga seperti mahkota, payung, keris, senjata,
perlengkapan kuda istana, dan lain – lain. Dapat pula dilihat barang – barang yang
dipergunakan untuk aktivitas sehari – hari.
Benda-benda yang
dipamerkan di Museum Asi Mbojo ini tidak hanya berasal dari zaman kerajaan dan
kesultanan, akan tetapi benda-benda purba kala sebelum masa kerajaan dan
kesultanan Bima juga dapat dilihat di tempat ini. Museum Asi Mbojo terletak di
pusat kota Bima. Lokasinya terletak di sebelah timur pasar raya Bima dan di
depannya terdapat sebuah tanah lapang atau alun-alun yang dikenal dengan nama sera suba. Sera berarti tanah lapang, suba berarti perintah. Sera
suba merupakan tanah
lapang tempat para raja dan sultan memberikan perintah berkaitan dengan
kepentingan rakyat dan negeri.
Penulis : Alan Malingi
Post a Comment