Selendang Sumbawa
Aku ingat betul dan
masih terngiang saat ini. Kini, di April ini, aku malah merindukan colotehmu
tentang: perempuan di antara wanita, tentang walikota, tentang gubernur, dan
juga tentang masalah cintamu, nyanris terpendam bersama lumpur kian menggunung,
hehe. hehehe… sampai mengobrak – abrik isi perutku.
Pasalnya, celoteh –
celoteh segarmu membuat aku melirik persoalan perbedaan antara perempuan dan
wanita, persoalan politik dan pendidikan, lalu, hokum dan sastra, serta
pergolakan lainnya yang justru mendorong aku kian merindukan Adinda. Iya,
terutama saat ini, saat HUT-mu yang ke berapa, aku lupa tuh. “Pasti Adinda
ingat aku yang lagi bodoh memaknai Salendang Sumbawa yang Adinda kalungkan,
eh…ternyata maknanya, menjawab rindumu yang kian membuncah”, gumamku.
Penulis : Usman D.
Ganggang
Post a Comment