Ladang Jodoh
![]() |
Pak Ismail pemilik
ladang di So Oi Na'a di kawasan Ncai Kapenta Kota Bima menuturkan bahwa di
sekitar kawasan ini dulu merupakan tempat persinggahan warga Bima yang menuju
ke Wera dan demikian pula sebaliknya. Dulu, perjalanan ke Wera Timur ditempuh
dalam satu minggu menggunakan kuda.. Kuda tersebut dilengkapi pelana besar
karena memuat beban berupa padi dan perbekalan selama perjalanan. Kuda
berpelana besar ini dikenal dengan istilah Jara Kapa Na e. Yang
juga dapat mengangkut kaum wanita yang tidak kuat jalan.
So Oi Na a adalah mata air yang terus
mengalir sepanjang tahun dalam kawasan hutan Ncai kapenta yang dulu sangat
rindang dan lebat. Namun kini kawasan ini telah beralih fungsi menjadi hamparan
ladang sejak tahun 2002. Disinilah warga Bima dan orang orang dari Wera bertemu
untuk beristirahat,mandi dan mengambil air minum. Tentu tidak hanya bertemu,
bagi yang muda mudi, jodoh pun dipertemukan dalam perjalanan ini.
Ketika zaman berubah,
dan akses jalan mulai dibuka, So Oi Na a tetap menjadi magnet pertemuan warga
Bima dan orang Wera. Pada masa itu ada satu mobil truk yang bagian depannya
panjang yang diberinama Oto Maju Bima. Truk ini melayani rute Bima Wera
Barat(kecamatan Ambalawi sekarang) dan Wera Tinur(kecamatan Wera sekarang).
Maju Bima sering melewati tanjakan Oi Na ‘a hingga ruas jalan Ncai kapenta
ditata kembali seperti saat ini dan jalur jalan tidak lagi melewati Mata air Oi
Na a.
Kawasan Oi Na a telah
menyimpan kenangan di masa silam sebagai tempat persinggahan dan silaturahmi
warga Bima dan bahkan banyak yang bertemu jodoh di tempat ini.
Penulis : Alan Malingi
Post a Comment