6 Zona Pariwisata Di Kabupaten Bima
![]() |
Pesona So Tengke Sanggar Bima |
Sedangkan untuk jangka
menengah dan jangka panjang, pihaknya akan terus berupaya menjadikan pariwisata
sebagai primadona, sumber PAD dan sumber perekonomian masyarakat. Melalui
Pariwisata akan mendukung terpelihara dan berkembangnya nilai budaya lokal
Bima, memperkuat karakter dan potensi
beberapa kawasan wisata andalan, serta pengembangan SDM Pariwisata dan
investasi.
Untuk medukung langkah
tersebut, Umi Dinda memaparkan tentang penetapan 6 Zona atau kawasan
pengembangan kepariwisataan di kabupaten Bima yang termuat dalam RIPDA yaitu
Zona Bentang Tambora yang meliputi wilayah Sanggar dan Tambora, Zona Salawa
yang meliputi wilayah Sape, Lambu dan Wawo. Zona Sangiang Api yang meliputi
kecamatan Ambalawi dan Wera. Zona Madong Park yang meliputi Madapangga, Bolo,
Soromandi dan Donggo. Zona Metro Lewa Mori yang meliputi Teluk Bima, Woha,Belo,
Palibelo dan Lambitu. Zona Teluk Waworada yang meliputi kecamatan Parado, Monta
dan Langgudu. Zona tersebut merangkum seluruh aspek dan potensi pariwisata baik
wisata alam,bahari dan wisata budaya termasuk komoditi dan kuliner.
Dalam proses
pengembangan kawasan dan mendorong percepatannya tidak luput dari kendala dan
permasalahan. Pada Raker tersebut Umi Dinda ( Sapaan akrabnya) mengakui bahwa
potensi pariwisata di kabupaten Bima belum dikelola secara maksimal, fasilitas
pendukung belum memadai, promosi pariwisata belum maksimal, SDM Pariwisata yang
masih rendah, kemampuan fiskal yang terbatas dan suasana keamanan dan
kenyamanan di daerah. Untuk itu, perlu adanya dokumen perencanaan pariwisata
yang teintegrasi dan komprehensif.
Raker dibuka oleh Wakil
Gubernur NTB Drs.H.Muhammad Amin dan pembicara lainnya yang juga hadir adalah
Kepala Bidang Komunikasi Media On Line Asdep Pengembangan Komunikasi Pemasaran
Mancanegara Martini M.Paham. Raker dilanjutkan dengan rapat klinis yang diikuti
oleh seluruh Kepala Dinas Pariwisata se- NTB.
Penulis : Alan Malingi
Post a Comment