
Debur ombak, nyanyian burung laut yang berpadu dengan desir angin adalah senandung alam di bibir pantai Nggelu yang eksotik ini. Menurut cerita warga, teluk mungil yang diapit dua tanjung inilah pintu gerbang pertama kedatangan mubaliq di tanah Sape. Para mubaliq berlabuh di di bibir teluk ini yang langsung berhadapan dengan hilir Sungai Nanga Nae. Jika diamati keadaan sekitar, teluk Nggelu dan Nanga nae memang sangat strategis dan tersembunyi. Teluk Nggelu diapit oleh dua Tanjung atau Toro yaiitu Toro Ta'a dan Toro Sobu Nasi.

Teluk Nggelu diapit oleh dua gugusan pegunungan yang masih rindang. Di gugusan pegunungan sebelah selatan terdapat rumah tua yang dibangun Belanda dan menjadi tempat pemantauan lalu lintas laut. Di sekitar pegunungan ini banyak pohon Sawo yang tumbuh secara alami.
Disamping eksotisme pantainya, Nggelu memilik potensi budaya dan tradsi yaitu Bulang Kalu dan atraksi budaya lainnya. “ Jika dikemas dengan apik oleh elemen masyarakat di Nggelu,maka desa diujung timur kecamatan Lambu ini akan menjadi destinasi wisata yang lengkap.” Ucap Haeruddin,salah seorang warga Nggelu.
Penulis : Alan Malingi
Post a Comment