Oha Santa Pejo Dan Oha Po’o
![]() |
Oha Santa Pejo |
Nongkrong di lapangan
Sera Suba alun alun kota Bima belumlah lengkap jika tidak menikmati dua Oha
atau penganan nasi khas Bima Ini. Namanya Oha Santa Pejo Dan Oha Po o. kedua
makanan ini berbahan dasar beras ketan, kelapa parut dan Pejo atau kacang merah.
Kedua makanan ini mengalami proses masak yang sama yaitu dengan cara disantan.
sehingga dinamakan Oha Santa. Yang membedakan adalah taburan Pejo atau kacang
merah pada oha santa pejo dan taburan kelapa parut yang dibubuhi gula merah
maupun gula putih pada oha Po o. Pada masa lalu Oha santa pejo tidak ditaburi
kelapa parut dan gula. Tapi di kedai Oha Po o di Sera suba, Sefo( penjual oha
po o) menaburkan kelapa parut dan gula merah pada Oha Santa Pejo.
![]() |
Oha Po'o |
Kedua oha ini sebenarnya ada dimana mana di belahan nusantara, terutama
pada masyarakat Melayu. Penamaan dan istilahnya saja yang berbeda di masing
masing daerah. Pada masa lalu, 0ha Po o maupun oha santa pejo biasa disuguhkan
pada hajatan warga terutama memasuki hajatan Wura Bola atau Misfus sya'ban.
Dalam menyambut ramadhan, nasyarakat Bima menggelar Doa Bola atau Do a Misfus
Sya’ban.
Sefo menuturkan bahwa
sudah tiga tahun terakhir menggeluti usaha berjualan Oha Po o dan Oha Santa
Pejo. " sebelum pengalihan satu jalur jalan di kota Bima, setiap malam
bisa laku sampai lebih dari satu juta rupiah, tapi sekarang hanya sekitar lima
ratus ribu rupiah. " Kata Istri Sefo. Kedai Sefo buka setiap hari mulai
sore hingga tengah malam. Sefo mengemukakan bahwa menjual Oha Po o dan Oha
Santa Pejo dilatarbelakangi keinginan untuk melestarikan kuliner tradisional di
tengah gempuran makanan instan dan impor yang marak saat ini.
Harga satu piring Oha
Po o maupun Oha Santa Pejo adalah Rp.10.000. Rasanya maknyos dan bisa menjadi
alternatif santap malam santai sambil menikmati suasana malam kota Bima. Ayo
cintai kuliner khas Bima.......!
Penulis : Alan Malingi
Post a Comment