Ilo Ruma
Berbelanja kebutuhan
lebaran di pasar lama Bima pagi ini, saya menemukan seorang ibu yang menjual
Ilo Peta atau yang disebut juga dengan Ilo Ruma atau lampu Tuhan. Kenapa
disebut lampu tuhan? Ibu Fatimah, penjual Ilo Ruma mengemukakan bahwa disebut
Ilo Ruma karena bahan utama dari lampu ini adalah buah Mantau dari pohon
mantau. pohon mantau tinggi seperti pohon kemiri dan buahnya pun seperti
kemiri. Buah Mantau itulah yang kemudian ditumbuk sampai menghasilkan minyak
dan dicampur dengan kapas. Lalu dikeringkan kemudian ditempel di potongan bambu
kecil di atas ukuran tusuk sate. He he he.... saya juga baru dengar jenis pohon
dan buah Mantau ini.
Apakah karena namanya
" Mantau" yang berarti yang punya sehingga dikatakan pohon
Tuhan?.Sebenanrnya semua pohon dan mahluk apapun di Bumi ini adalah milik
tuhan. Tetapi itulah keyakinan.Itulah tradisi yang berkembang sehingga pohon
mantau disebut pohonTuhan dan lampu yang dihasilkan dari Pohon dan buahnya
adalah Lampu Tuhan. Menurut para pedagang di pasar lama Bima, pohon Mantau
banyak terdapat di wilayah Donggo,Kilo hingga Tambora. Pada masa lalu,
pembuatan Ilo Peta tidak hanya dari Pohon Mantau, tetapi juga dari biji jarak
atau Ta i Mina( ampas kelapa yang digoreng).
Lampu Tuhan biasa
dinyalakan di sekeliling rumah dan pekarangan sejak H-3 Idul Fitri hingga
memasuki malam takbiran. Kini sudah jarang ditemukan tradisi menyalakan Lampu
Tuhan ini dan para penjual Lampu Tuhan di pasar juga jarang ditemukan.
Penulis : Alan Malingi
Post a Comment