Irama Kecapi Dalam Rawa Mbojo
Kesenian tidak hanya
tumbuh di tamannya sendiri. Dia mengalami adaptasi dan akulturasi dengan budaya
luar yang lahir pada masanya. Rawa Mbojo pun demikian, kesenian ini juga
mendapatkan akulturasi dari kesenian luar, salah satunya adalah Cina. Entah
kapan, irama kecapi mulai diadaptasi oleh para seniman Rawa Mbojo sehingga
sangat mempengaruhi lirik salah satu ntoko atau genre Rawa Mbojo.
Salah satu irama atau Ntoko dalam Rawa Mbojo
yang mendapatkan pengaruh musik Cina adalah Koncowanco. Lirik ini sangat mirip
dengan irama kecapi Cina. Entah apa hubungannya sehingga salah satu irama dalam
Rawa Mbojo memiliki kesamaan dengan irama negeri Tirai bambu itu. Pakar seni
tradisi Dr.Endo Suanda mengemukakan bahwa Konowanco adalah irama yang unik dari
sekian banyak genre Rawa Mbojo.
Koncowanco memang tidak
memiliki padanan kata dengan bahasa Bima. Namun jika ditelusuri dari syair
syairnya, koncowanco melukiskan suasana hati yang gundah gulana karena jauh
dari sang kekasih dan cemburu yang meluap luap jika sang pujaan hati diambil
orang lain dan rencana pernikahan menjadi batal. Irama koncowanco dilantunkan
oleh seseorang yang berlayar jauh meninggalkan kampung halamannya dan
melukiskan suasana hatinya seperti riak gelombang di lautan.
Penulis : Alan Malingi
Pemain Biola : Tarman
Pentanyi :Khadijah
Asal : Desa Rabakodo
kec.Woha.
Post a Comment