f Nuru Yang Hilang - SEJARAHBIMA.COM | Mengupas Sejarah, Budaya dan Pariwisata

Header Ads

Nuru Yang Hilang

34160180_10204833705077957_9062643782134005760_nTentu bukan Nurul ya, tetapi Nuru yang dalam tradisi masyarakat Bima tempo dulu adalah kegiatan berguru ke rumah guru untuk belajar ilmu agama dan alquran atau mengabdi bagi seorang calon pengantin kepada Camer atau calon mertua. Nuru berarti tinggal, mengabdi dan menuruti perintah guru atau calon mertua untuk beberapa waktu lamanya. Pada masa lalu, Nuru atau yang lebih dikenal dengan Ngge e Nuru ini bisa berlangung bertahun tahun.



Kedua model Nuru itu kini telah hilang dalam tradisi nasyarakat Bima. Padahal dulu, Nuru yang berkaitan dengan pengabdian seorang murid kepada guru adalah pesantren tradisional Bima yang sangat unik dan mencetak generasi Bima yang cerdas, berbudi pekerti, dan menjadi tokoh tokoh besar baik di Bima maupun di tanah rantau. Pada masa lalu, rumah para guru dan ulama dipenuhi oleh para santrinya yang datang dari berbagai wilayah. Mereka tidak hanya belajar membaca Alquran dan ilmu agama, dibina budi pekertinya, tetapi juga membantu membersihkan rumah guru, mengerjakan sawah guru hingga memenuhi kebutuhan hidupnya sehari hari bersama keluarga guru.

Kini Nuru itu telah hilang, anak anak hanya datang belajar mengaji di TPQ atau rumah guru ngajinya. Mereka tidak menetap atau ngge e nuru sebagaimana dulu. Pada masa lalu, seseorang yang datang ngge e nuru ke rumah guru diantar sanak keluarga dan membawa oha mina dan oha santa ( nasi yang dcampur minyak kelapa dan santan ) serta kue kue dan pisang untuk dipersembahkan kepada guru.

Kini, di tengah hingat bingar pendidikan moderen tentunya Tradisi Nuru masih sangat diperlukan terutama di pelosok pelosok desa apalagi dalam bulan suci ramadhan dan banyak liburnya. Ada baiknya kegiatan Ngge e Nuru ini digalakkan kembali meskipun hanya sehari atau beberapa hari guna mendukung kegiatan pesantren sehari yang sedang digalakkan oleh Pemerintah Kabupaten Bima dan Magrib megaji yang digalakkan oleh Pemerintah Kota Bima .

Penulis : Alan Malingi

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.