f Tradisi Bedi Uta - SEJARAHBIMA.COM | Mengupas Sejarah, Budaya dan Pariwisata

Header Ads

Tradisi Bedi Uta

35438343_10204885369689540_7507477759665373184_nDevan, Husen dan Adhar adalah tiga dari sekian banyak anak anak di Ujung Kalate Nipa Ambalawi yang mengisi liburan dengan tradisi Simi atau nenyelam dan bedi uta atau menembak ikan di sepanjang pesisir Ujung Kalate, So Spui, Oi Fanda hingga Sori Nehe yang berbatasan dengan Kolo Kota Bima..



Berbekal kaca mata selam dan bedi atau senjata dari kayu ukuran 30 cm dan ana bedi atau panah besi 5 mili dengan panjang sekitar 50 cm mereka berenang dan menyelam di perairan dangkal sepanjang pantai Ujung Kalate untuk membidik ikan ikan seputar perairan itu.


Devan mengemukakan bahwa selama satu jam menyelam, mereka berhasil mendapatkan lebih dari 20 ekor ikan ukuran sedang. " ikan ikan itu kami bakar dan makan bersama sama." Kata Husen yang saya temui di pantai Ujung Kalate siang tadi. Kalo banyak ikan yang didapatkan, mereka bawa pulang ke rumah untuk kebutuhan keluarga dan kadang juga dijual.


Husen menceritakan bahwa Keahlian bedi uta didapatkan secara turun temurun dari ayah dan kakeknya. " Dulu kakek saya menyelam tanpa kaca mata selam. Beliau sangat ahli dalam hal itu." Kata Husen. Bedi Uta adalah tradisi masyarakat pesisir Bima yang lahir dan tumbuh bersama masyarakatnya.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.