f Wura Rade - SEJARAHBIMA.COM | Mengupas Sejarah, Budaya dan Pariwisata

Header Ads

Wura Rade


Wura rade adalah ziarah kubur untuk mengingatkan kita kepada kematian seraya berdoa semoga mereka yang telah pergi diampuni dosanya, dilapangkan kuburnya dan dijauhkan dari siksa kubur. Tradisi Wura Rade di Bima dilakukan pada saat jelang puasa, jelang lebaran, setelah shalat idul fitri dan idul adha dan saat saat tertentu. Pada momen lebaran, Wura Rade juga menjadi ajang silaturahim antar sesama. Sanak saudara, keluarga dan kerabat dari rantauan yang berlibur lebaran bertemu dan bersilaturahmi.

Sebelum Wura Rade, masyarakat Bima biasanya melaksanakan Japa Tanga Wura atau bersalam salaman untuk saling memaafkan karena hendak memasuki bulan suci ramadhan. Jaba tanga artinya berjabat tangan. Wura adalah bulan. Jadi Japa Tanga Wura adalah tradisi bersalaman dan saling memaafkan ketika hendak memasuki bulan ramadan.

Tradisi Wura Rade juga dikuatkan oleh sebait pantun di bawah ini : Auku didina dou ma made Haju Sarigi tanda ncai saroga Na Ncuri ro o na samba a salela Dipoke sai ndai jabara'i Di songko ara ndai Muhamma ( Apa pesan orang yang meninggal Kayu sarigi pintu surga daunnya keluar setahun sehelai untuk dipetik oleh jibril Dijadikan kopiah Arab oleh Muhammad) Selamat merayakan Idul Fitri dan menjalin silaturahmi yang tiada putus.

Penulis : Alan Malingi 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.