Arti Penting Sebuah Ketekunan
Dalam Bahasa Bima, tekun bertarti Tedi. Di
Bukit Doro Ndula di seputaran Taman Ria Kota Bima ada tulisan dengan ukuran
besar yang dipahat yang berbunyi "KATADA PU RAWI MA TEDI, KATEDIPU RAWI MA
TADA " Pesan ini dirintis penulisannya oleh almarhum H.M.Noer A.Latief
Walikota Bima 2003- 2009. Katada berarti menampakkan atau memperlihatkan. Rawi
artinya perbuatan. Ma tedi artinya yang tekun. Katedi artinya ditekuni. Ma tada
artinya yang nampak. Maksud dari ungkapan ini adalah nampakkan perbuatan yang
ditekuni, tekuni perbuatan yang tampak. Petuah ini mengandung maksud agar kita
selalu berbuat, berusaha untuk kebaikan dan kehidupan.
Kita harus menampakkan
dan tetap konsisten dengan apa yang kita tekuni untuk kebaikan dan
kemaslahatan. Kalau sudah tanpak hendaknya terus ditekuni agar terus tampak dan
membawa kebaikan bersama.Petuah katada pu rawi na tedi, katedi pu rawi na tada,
merupakan inspirasi kehidupan agar kita tetap konsisten, tetap bersemangat dan
tidak patah arang dalam menekuni profesi dan pekerjaan yang kita tekuni dan
tekuni apa yang telah nampak hasilnya. Hal ini sejalan dengan ungkapan para
tetua " Warasi ra ngguda,Wara dipoke." artinya jika ada yang ditanam
pasti ada yang dipetik.
Petuah ini tidak sejalan dengan sikap yang sering
disindir oleh para tetua " pana ponda( panas panas labu) atau pana ta'i
janga( panas panas ta' i ayam) sebagai gambaran terhadap orang yang hanya
semangat pada tahap awal kendor kemudian. Semoga pesan yang tertancap di bukit
Doro Ndula itu tidak sekedar tulisan bisu, namun senantiasa menjadi inspirasi
bagi anak negeri untuk tetap tekun dan bersemangat dalam meniti karir sesuai
keahlian dan kemampuan masing masing.
Penulis : Alan Malingi
Post a Comment