f Kiprah Makembo Menyelamatkan Bahasa Kore - SEJARAHBIMA.COM | Mengupas Sejarah, Budaya dan Pariwisata

Header Ads

Kiprah Makembo Menyelamatkan Bahasa Kore

36723828_10204954416335663_2538844370841370624_nMeski secara swadaya, Komunitas Budaya Majelis Kebudayaan Mbojo atau Makembo terus melakukan pencatatan, pendokumentasian dan perekaman simpul-simpul peradaban dan kebudayaan Mbojo. Sabtu, 7 Juli 2018, Komunitas Budaya Majelis Kebudayaan Mbojo melakukan perekaman dan pencatatan dialek Kore di desa Taloko kecamatan Sanggar kabupaten Bima. Perekaman dilaksanakan di kediaman Kepala Desa setempat dengan menghadirkan perwakilan lima orang warga yang masih masih berkomunikasi dengan dialek Kore. Ketua Makembo, Alan Malingi mengemukakan, dialek Kore awalnya merupakan sebuah bahasa yang mandiri  karena Korea tau Sanggar pada masa lalu merupakan sebuah kerajaan yang berdaulat. “ Setelah bergabung dengan kerajaan Bima pada tahun 1926, maka terjadi akulturasi dengan budaya Mbojo termasuk bahasa yang menyebabkan Bahasa Kore kini hanya menjadi dialek Bahasa Bima. “ Kata Alan Malingi.



Dikatakannya, ada 1020 Kosa Kata sebagai  Kore sampel untuk disandingkan dengan tiga dialek bahasa Mbojo lainnya yaitu dialek Sera suba, dialek Kolo dan Dialek Wawo di sambori, Tarlawi dan sekitarnya. Perekaman dialek Kore ini dihajatkan untuk menyelamatkan simpul simpul budaya Mbojo termasuk kekayaan linguistik melalui logat, bahasa dan dialek.

“ Nanti kita melihat seberapa banyak perbedaan dan persamaan antara Nggahi Mbojo dialek Sera suba dengan dialek Kore, jika melebihi 80 porsen perbedaan, itu berarti bahasa Kore masih eksis. “ Kata Alan. Namun yang menjadi permasalahan adalah dialek Kore hanya dituturkan oleh orang-orang tua di atas usia lima puluh tahun. Sedangkan generasi muda dan anak-anak sudah tidak mengetahui dialek ini. Maka dari itu, perlu dilakukan upaya penyelamatan melalui pengajaran formal maupun informal di masyarakat. Jalur pendidikan formal mutlak diperlukan melalui muatan local, sedangkan jalur informal melalui lomba dan kegiatan kegiatan hajatan warga dengan menyelipkan komunikasi dengan dialek Kore.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.