f Mengintip Tradisi " Tangara " Di Lelamase - SEJARAHBIMA.COM | Mengupas Sejarah, Budaya dan Pariwisata

Header Ads

Mengintip Tradisi " Tangara " Di Lelamase


Tangara adalah prosesi meresmikan nama seorang anak yang setelah berusia 1 tahun. Istilah lain dari tangara adalah memberi nama. Jadi anak yang telah berusia satu tahun itu bukan berarti belum diberi nama.Namanya sudah ada, namun dipandang perlu untuk diresmikan dan diumumkan kepada masyarakat dan para tokoh pemerintah, tokoh agama dan tokoh adat.
Prosesi Tangara dibuka oleh Cepe Lebe atau Penghulu pembantu dengan untaian doa dan zikir. kemudiab sanf anak duduk di atas pangkuan ibu dan bapaknya. Di belakang bapakmya ada seorang laki laki yang berdiri memegang kelapa tua yang sudah dikupas kulitnya dengan parang. Sementara ibu bapak si anak memegang selonjong daun pisang yang berisi pisang matang, karaba( padi yang dibakar) dan daun sirih.
Cepe Lebe mengucapkan salawat sebanyak tiga kali. Pada ucapan yang ketiga, Lelaki yang memegang parang dan kelapa tadi memecahkan Kelapa dan pecahannya di lempar di depan ayah ibu dan si anak. Kemudian selonjong daun pisang yang berisi pisang, daun siri dan karaba fare tadi dibuang ke belakang.
Selanjutnya Cepe Lebe Mengumumkan nama si anak kepada khayalak dan sejak saat itu si anak dipanggil dengan nama yang sudah diresmikan. Di dalam sisi yang lain, ada tiga orang pemuda dari keluarga ibu si anak yang menumbuk Lo'i atau obat yang bahannya dari segenggam beras dan daun Parafu( sejenis dedaunan yang berbentuk segi delapan dari tanaman sejenis poho akar yang biasa menempel di pohon lainnya. obat atau Lo' i itu kemudian ditempelkan di kening si bayi.
Setelah jamuan makan siang, dilangsungkan acara Kanca'a yaitu Cepe Lebe dan Tokoh masyarakat memasukan ibu jari ke rahang atasnya kemudian menempelkan ibu cari ke kening si anak dengan mengucapkan salawat dan menyerahkan uang seribuan atau lima ribu rupiah kepada si anak sebagai hadiah. Kanca' a dan pemberian obat dilaksanakan agar si anak tidak mengalami keterbelakangan mental dan sakit sakitan.
Cepe Lebe Lelamase, Sudirman mengemukakan Tangara adalah upacara adat yang sudah berlangsung turun temurun di Lelamase. Pada masa lalu diawali dengan kegiatan Nggalo Maju atau berburu Rusa di hutan di sekitar kampung untuk hajatan Tangara.
Disamping dihajatkan untuk meresmikan nama si anak, Tangara juga dikandung maksud untuk mendoakan agar si anak menjadi anak yang shaleh, sehat jasmani dan rohani serta menjadi kebanggaan keluarga, masyarakat bangsa dan negara. Ada untaian doa yang dilantunkan " Campo ra ncihi ncao to'i na nawa labo sarumbu na. Cia Iman, Ndede umu na, Ndadi to'i na dou ma taho.Salama mori na dunia akhirat. " Artinya mudah mudahan sesuai nyawa dan badannya, Kuat imannya, panjang unurnya, Jadilah orang yang baik. Selamat hidupnya dunia akhirat.

Penulis : Alan Malingi

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.