f Ritual Ndoso Meratakan Gigi Anak - SEJARAHBIMA.COM | Mengupas Sejarah, Budaya dan Pariwisata

Header Ads

Ritual Ndoso Meratakan Gigi Anak


Ndoso adalah upacara adat meratakan gigi. Ndoso biasanya dilaksanakan satu paket dengan suna atau khitanan sehingga dikenal dengan Suna Ro Ndoso (Khitan dan Meratakan Gigi). Di kelurahan Lelamase Kota Bima, tradisi Ndoso ini masih lestari.Ndoso dilakukan oleh tetua adat, tokoh masyarakat dan tokoh agama kepada anak anak dengan menyuruh anak anak menggigit batang pohon jarak ukuran kecil dan kemudian gigi anak digosok pelan pelan dengan tobe rabe atau potongan genteng. Dengan mengucapkan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, para tetua meletakkan batang jarak ke gigi anak dan setelah itu diletakan tobe rabe ke gigi anak. Tobe rabe juga dikenal dengan istilah Rumbe.

Perlengjkapan Ndoso yaitu Batang pohon jarak, pecahan genteng yang disebut Rumbe dan Beras Kuning 
Prosesi selanjutnya adalah Ziki Roko dengan lantunan zikir dan pujian kepada Allah Dan Rasul.Di celah ziki, anak anak yang dikhitan dan para undangan melakukan Oro Dungga yaitu menggelindingkan Jeruk besar sejenis jeruk Bali( Jeruk jenis ini banyak terdapat di Wawo dan Parado) di tanah dan secara bergiliran dipindahkan oleh masing masing undangan. Prosesi ini disebut Oro Dungga.Di Akhir acara seorang tetua memercikkan air ke para hadirin dengan Daun Risa yang ditempatkan dalam Roa Boa atau periuk baru dari tanah liat.
Batang Jarak danTobe Rabe diyakini dapat memperkuat gigi anak. Sedangkan percikan air diyakini dapat membuat tabiat anak menjadi sabar seperti dinginnya air.Sudirman, pembantu penghulu kelurahan Lelamase mengemukakan bahwa Ndoso dilakukan ketika anak berumur tiga tahun.Karena usia itu sudah muncul yang namanya Woi Ndere atau gigi muda pada anak. Ndoso dilakukan untuk membuang Woi Ndere dan memperkuat gigi baru si anak.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.