Saronco Sarome
Para tetua di Bima sering
melempar untaian pantun yang berkaitan dengan senyum dan beberapa makna untaian
senyuman terutama senyum kaum perempuan. Dari bait bait pantun yang dilontarkan
itu ternyata ada beberapa makna dari senyuman yang bisa ditangkap. Ada senyum
keterpaksaan, ada senyum yang tulus, ada senyum yang memang manis dan ada
senyum hanya untuk bersolek.
Saronco Sarome bune wua
sarume. Senyum seperti buah ceremei. meskipun kecut tetapi tetap manis
dipandang. Sarome ome labo woi di imi. Artinya senyum simpul dengan bibir
dikulum. Hal ini menunjukkan sikap malu malu tapi mau dari seorang gadis.
Sarome nari labo ndawi nara.
artinya senyum simpul sambil bersolek. Makna senyum ini menunjukkan bahwa si
gadis sedang mencari perhatian. Sarome maci ne e di meci. Senyum manis ingin
disayang. Hal ini menunjukkan bahwa si gadis juga ingin disayang.
Senyum adalah ibadah. Maka
tersenyumlah dalam keadaan apapun agar indah dipandang dan menyenangkan hati
yang melihatnya.Senyum adalah lambamg keramahan. Ramah terdiri dari tiga bentuk
yaitu dalam bantuk kata dan ucapan. Dalam bentuk perbuatan dan sikap serta
dalam bentuk cara berpakaian.
Ramah dalam kata dan ucapan
hendaknya selalu diwujudkan dengan ucapan yang baik dan sopan santun serta
menggunakan kata dan kalimat yang baik, rendah diri dan menyejukkan orang yang
mendengarkannya. Ramah dalam perbuatan diimplementasikan dengan sikap dan
prilaku yang baik sesuai norma agama dan adat istiadat bermasyarakat. Pancaran
ramah juga terlihat dari tata busana seseorang yang tentunya sesuai dengan
kaidah kaidah berpakaian yang islami dan menutup aurat.
Mari amalkan Senyum, Sapa,
Salam. Saronco Sarome dalam derap hidup ini. Ada pesan leluhur Dana Mbojo
" Dula pu Labo Saronco Sarome " pulanglah dengan senyum. Hal ini
memberikan pesan bahwa jika kita meninggalkan dunia ini dengan Senyum yang
menjadi penanda bahwa segala amalan kita diterima oleh Allah SWT dan kita
meninggal dalam keadaan Khusnul Khatimah.
Post a Comment