Kata " Aina " Dalam Petuah Leuhur Orang Bima
Kata
aina dalam bahasa Bima berarti jangan.Kata itu mengandung larangan untuk tidak
melakukan hal hal yang tidak terpuji, tidak sesuai dengan norma agama, adat dan
budaya. Dalam tata pergaulan di tengah masyarakat, banyak sekali ungkapan atau
peribahasa Bima yang menggunakan kata aina. Bentuk ungkapan dengan kata
"aina" menunjukkan bahwa hal itu sangat diilarang dan menjadi
peringatan bagi kita untuk tidak melakukannya, karena hal itu akan berakit
fatal dalam hidup dan kehidupan kita kelak.
Aina
ngupa rawi artinya jangan cari pekerjaan. Tetapi rawi dalam ungkapan ini bukan
berarti pekerjaan, tetapi lebih kepada masalah.Ungkapan yang sama juga terdapat
pada" Aina Buhu Supu".Kata Buhu sebenarnya berarti Kusut. Sedangkan
Supu berarti sakit. Aina Buhu Supu lebih condong artinya kepada jangan mencari
masalah. Dalam hal mencari jodoh atau pasangan hidup, sering kali diungkapkan
dengan " aina pabua laisi baena".Pabua berarti memaksa. Laisi artinya
kalau bukan. Baena berarti pasangannya. Jadi ungkapan itu bermakna jangan
memaksa kalau bukan pasangannya. Ungkapan lain juga tentang jodoh dan pilihan
hidup sering dilontarkan dengan "aina paki ponggo weha nda u." Paki
berarti membuang. Ponggo berarti kapak. Weha berarti mengambil. Nda u berarti
jarum. Ungkapan ini bermakna jangan salah memilih dengan membuang yang besar
dan memilih yang kecil.Dengan kata lain jangan melepaskan yang sudah diketahui
kelebihan dan kelemahannya kemudian mengambil sesutu yang belum jelas.
Ungkapan
senada juga dijumpai pada peribahasa " Aina Fada Sahe Ade Diwu " Fada
berarti menawar. Sahe berarti kerbau. Ade Diwu berarti di dalam kubangan.
Jangan menawar kerbau di dalam kubangan berarti jagan memilih atau membeli
sesuatu yang belum jelas. Kerbau dalam kubangan hanya kelihatan kepalanya, sedangkan
tubuhnya tidak kelihatan. "Aina Ipi Lalo Mandadi Ta i Janga
Leli".Jangan keterlaluan,nanti hancur seperti ta'i ayam.
Anwar
Hasnun mengungkapkan peribahasa ini mengandung anjuran kepada seseorang agar
dalam hidup selalu hati hati berbuat dan berkata agar tidak celaka. Misalnya
seseorang mendapat kesempatan tertentu atau rejeki, tetapi dia lupa dan berkata
serta berbuat yang berlebihan. ( Anwar Hasnun, Ungkapan MedIa Pendidikan
Masyarakat Bima Dompu). Ungkapan dengan awalan " Aina" sangat banyak
dijumpai dalam pergaulan di nasyarakat. Beberapa ungkapan di atas hanyalah
contoh dari sekian banyak ungkapan dengan "aina". Semoga kita menjadi
insan yang selalu tertuntun dengan anjuran dan larangan para leluhur Dana
Mbojo.
Post a Comment