f Kata " Aina " Dalam Petuah Leuhur Orang Bima - SEJARAHBIMA.COM | Mengupas Sejarah, Budaya dan Pariwisata

Header Ads

Kata " Aina " Dalam Petuah Leuhur Orang Bima

Kata aina dalam bahasa Bima berarti jangan.Kata itu mengandung larangan untuk tidak melakukan hal hal yang tidak terpuji, tidak sesuai dengan norma agama, adat dan budaya. Dalam tata pergaulan di tengah masyarakat, banyak sekali ungkapan atau peribahasa Bima yang menggunakan kata aina. Bentuk ungkapan dengan kata "aina" menunjukkan bahwa hal itu sangat diilarang dan menjadi peringatan bagi kita untuk tidak melakukannya, karena hal itu akan berakit fatal dalam hidup dan kehidupan kita kelak.
Aina ngupa rawi artinya jangan cari pekerjaan. Tetapi rawi dalam ungkapan ini bukan berarti pekerjaan, tetapi lebih kepada masalah.Ungkapan yang sama juga terdapat pada" Aina Buhu Supu".Kata Buhu sebenarnya berarti Kusut. Sedangkan Supu berarti sakit. Aina Buhu Supu lebih condong artinya kepada jangan mencari masalah. Dalam hal mencari jodoh atau pasangan hidup, sering kali diungkapkan dengan " aina pabua laisi baena".Pabua berarti memaksa. Laisi artinya kalau bukan. Baena berarti pasangannya. Jadi ungkapan itu bermakna jangan memaksa kalau bukan pasangannya. Ungkapan lain juga tentang jodoh dan pilihan hidup sering dilontarkan dengan "aina paki ponggo weha nda u." Paki berarti membuang. Ponggo berarti kapak. Weha berarti mengambil. Nda u berarti jarum. Ungkapan ini bermakna jangan salah memilih dengan membuang yang besar dan memilih yang kecil.Dengan kata lain jangan melepaskan yang sudah diketahui kelebihan dan kelemahannya kemudian mengambil sesutu yang belum jelas.
Ungkapan senada juga dijumpai pada peribahasa " Aina Fada Sahe Ade Diwu " Fada berarti menawar. Sahe berarti kerbau. Ade Diwu berarti di dalam kubangan. Jangan menawar kerbau di dalam kubangan berarti jagan memilih atau membeli sesuatu yang belum jelas. Kerbau dalam kubangan hanya kelihatan kepalanya, sedangkan tubuhnya tidak kelihatan. "Aina Ipi Lalo Mandadi Ta i Janga Leli".Jangan keterlaluan,nanti hancur seperti ta'i ayam.
Anwar Hasnun mengungkapkan peribahasa ini mengandung anjuran kepada seseorang agar dalam hidup selalu hati hati berbuat dan berkata agar tidak celaka. Misalnya seseorang mendapat kesempatan tertentu atau rejeki, tetapi dia lupa dan berkata serta berbuat yang berlebihan. ( Anwar Hasnun, Ungkapan MedIa Pendidikan Masyarakat Bima Dompu). Ungkapan dengan awalan " Aina" sangat banyak dijumpai dalam pergaulan di nasyarakat. Beberapa ungkapan di atas hanyalah contoh dari sekian banyak ungkapan dengan "aina". Semoga kita menjadi insan yang selalu tertuntun dengan anjuran dan larangan para leluhur Dana Mbojo.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.