Berziarah Ke Makam Gajah Mada

Perjalanan dipandu oleh Kades Bumi Pajo, Jupel situs Wadu Tunti H.Abbas, jupel makqkm Gajah Mada Musliadin dan beberapa warga. Kami star pukul 13.30 wita menggunakan pick up milik H.Abbas melewati jalan desa yang menanjak dan menurun sepanjang 5 kilometer.
Kami melewati jurang jurang terjal dan 7 sungai. 3 sungai kami lewati dengan pick up. Sungai besar adalah sungai pertama yang kami lewati pada pukul 14.00 wita. Kami menikmati santapan siang di sungai itu. Masyarakat menyebut dengan Sori Na'e.
Pukul 14.30 kami melanjutkan perjalanan melewati 2 sungai kecil yaitu Sori Kantodo dan Sori Kopa. Sepanjang perjalanan kami berpapasan dengan truk truk pengangkut jagung .Di sepanjang lembah dan pegunungan rata rata lahan sudah beralih fungsi menjadi ladang jagung.
Tepat pukul 15.00 wita kami tiba di ujung jalan desa untuk menuju ke lokasi yang diduga sebagai makam Gajah Mada. Perjalanan kami tempuh lebih kurang 2 jam menuju makam melewati hutan lebat dan 4 sungai kecil yaitu Sori Tolo Peo, Sori Fanda, Sori Ka"o dan Sori Tolo Ri"i.
Sepanjang aliran sungai kami beristirahat untuk mempersiapkan pendakian berikutnya. Waktu menunjukkan pukul 16.30 dan kami mencapai Sori Tolo Ri'i. Masyarakat juga menyebut sebagai Sori Gajah Mada.
Dengan sisa tenaga yang ada kami mendaki puncak Tolo Ri'i. Pendakian ini adalah pendakian yang cukup berat dengan kemiringan sekitar 80 derajat. Untung ada pepohonan menjadi pegangan kami sepanjang pendakian itu. Tepat pukul 17.00 wita kami tiba di puncak Tolo Ri'i.
Di atas puncak terdapat banyak makam kuno. Makam yang diduga makam Gajah Mada berana ti atas tempat yang rata. Makam ditutup dengan batu besar seukuran 1.5 meter dan dikelilingi batu batu ukuran sedang dan kecil. Kami tidak berani menbuka tutupan makam itu.
Dari penuturan Juru Pelihara Situs H.Abbas, pada tahun 80 an masih ditemukan tengkorak Kepala manusia di dalan makam dengan diameter lebih dari 13 cm. Namun saat ini tengkorak itu sudah tidak ada lagi.
Pada masa lalu, masyarakat Padende dan sekitarnya sering mengadakan ritual di makam Gajah Mada. Mereka menbawa sesajian dan berdoa untuk berbagai hajatan. Upacara dipimpin oleh Ncuhi. Namun seiring peningkatan pemahaman teehadap islam, ritual itu sudah tidak dilakukan lagi. Hal ini berkat gencarnya dakwah yang dilakukan oleh para ulama.
Hari sudah mulai gelap.Kami bergegas turun dari puncak Tolo Ri'i. Pukul 19.00 wita kami pun tiba dengan selamat di kampung Padende.
Salam,
Alan Malingi
Post a Comment