f Raja Bima Manggampo Jawa - SEJARAHBIMA.COM | Mengupas Sejarah, Budaya dan Pariwisata

Header Ads

Raja Bima Manggampo Jawa

068646300_1460864139-peta_MajapahitSembari menikmati Secangkir Capucino di pelararan Bandar Udara Juanda Surabaya, ijinkan saya bersilaturahim dengan para facebooker dengan tulisan tentang Raja Manggampo Jawa.




Kerajaan Bima telah menjalin kemitraan dengan Majapahit pada abad ke 14. Bahkan jauh sebelum itu, kerajaan Bima telah menjalin hubungan dengan kerajaan di Jawa.

Pelabuhan Lawa Duwe atau pelabuhan Bika saat ini menjadi saksi sejarah perdagangan Bima. Henry Chambert Loir mengemukakan bahwa sejak abad ke 10 Masehi pelabuhan Bima telah menjadi pusat perdagangan yang ramai dikunjungi. Hasil alam berupa kayu dan Kuda telah menjadi komoditi ekspor kala itu.

Dalam catatan sejarah Bima, Raja Mitra Indera Tarati pergi ke Majapahit dan menikah disana. Lahirlah salah seorang puteranya yang bernama Manggampo Jawa. Raja ini termasuk Raja yang berpengaruh di abad ke 14. Dia pulang ke Bima dan naik tahta sebagai Raja Bima. Dia membawa serta seorang ahli dari Majapahit yang bernama Ajar Panuli. Ahli inilah yang memulai tradisi tulis di Bima dan mengajarkan tentang tehnik membuat batu bata dan tehnologi era kejayaan Majapahit di Bima

Massir Q Abdullah mengemukakan bahwa pada masa ini sudah dirintis penulisan BO, namun hingga sekarang belum ditemukan jejakmya. Tehnik ornamen dan batu bata peninggalan era Ajar Panuli masih bisa dilihat di kompleks Makam Sultan Bima di Tolobali.

Dalam upaya perluasan wilayah dan melanggengkan kekuasaan politik dan perdagangan, Majapahit melakukan misi militer untuk kerajaan dan entitas wilayah yang tidak mau tunduk di bawah panji panjinya. Dilihat dari jalinan silaturahmi antara Raja Mitra Indera Tarati dan Manggampo Jawa dengan Majapahit, maka bisa disimpulkan bahwa Bima adalah Mitreka Satata atau mitra sejajarah Majapahit. Bima bukan bawahan Majapahit tetapi mitra Majapahit.

Jika ditilik dari periodisasi raja raja Bima mulai dari Indra Zamrut hingga Manggampo Jawa, jelaslah bahwa Gajah Mada Bukan Sang Bima dan Gajah Mada hidup sezaman dengan Manggampo Jawa. Bukti tentang keberadaan Manggampo Jawa tertulis dalam BO.Menurut penuturan warga, makam Raja ini di Kawae kecamatan Wawo.

Salam,

Alan Malingi

Pelataran Juanda, 13 Juli 2019.

Sumber Bacaan :

1. D.F Van Bram Morris, Kerajaan Bima 1886
2. Henry Chambert Loir dan Siti Maryam Salahuddin, BO Sangaji Kai
3. Hilir Ismail, Peran Kesultanan Bima Dalam Perjalanan Sejarah Nusantara
4. Massir Q Abdullah, BO Suatu Himpunan Catatan Kuno Daerah Bima.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.