f Berqurban Dan Merawat Cinta - SEJARAHBIMA.COM | Mengupas Sejarah, Budaya dan Pariwisata

Header Ads

Berqurban Dan Merawat Cinta

foto keluargaCinta kepada Allah harus lebih tinggi dan dalam dibandingkan dengan cinta kepada apapun dan siapapun. Cinta itulah yang harus senantiasa dijaga dalam denyut kehidupan ini.




Cinta itu pula yang dipertaruhkan oleh Nabi Ibrahim AS, Siti Hajar dan Nabi Ismail AS belasan abad islam untuk senantiasa dekat kepada RabNya. Pengorbanan untuk menyembelih Ismail melalui petunjuk mimpi adalah ujian yang nyata betapa pengorbanan seorang Ibrahim, ketabahan Siti Hajar dan Kerelaan Ismail terpatri dalam sejarah hingga saat ini.

Peristiwa itu kemudian menjadi sejarah bagi ummat islam yang diperingati dan dirayakan sebagai Idul Adha atau yang dikenal dengan Hari Raya Qurban. Jika ditilik dari makna qurban dalam bahasa Arab yang berarti dekat atau mendekatkan, maka esensi dari qurban itu adalah mendekatkan diri kepada Allah.

Peristiwa penyembelihan Ismail yang kemudian diganti oleh Allah dengan seekor Qibas adalah sebuah petunjuk pengorbanan untuk dekat(qurban) kepada Allah haruslah dengan harta terbaik kita, bukan sisa atau milik yang sudah tidak kita sukai, lalu diberikan kepada orang lain. Qurban seperti ini adalah qurban keterpaksaan.

Yang mendekatkan kita kepada Allah bukanlah seberapa banyak hewan qurban yang kita sembelih atau berapa harta yang telah kita donasikan, tetapi yang mendekatkan kita adalah nilai keikhlasan untuk berqurban dan niat kita hanya kepada Allah sebagai zat yang serba Maha dalam tata surya kehidupan ini.

Mari senantiasa kita berqurban kepada Allah, bukan berqurban kepada pangkat, jabatan, harta dan tahta. Mari senantiasa merawat cinta kepada Allah dengan senantiasa berqurban kepadaNya.

Selamat Hari raya Idul Adha 1440 Hijriyah.Mohon Maaf lahir dan batin.

Kota Bima, 10 Julhijah 1440 Hijriah( 11 Agustus 2019).

Salam,

Alan Malingi


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.