Mengenang Masa Kecil Bersama Karaba

Karaba Fare sering menjadi penganan khusus upacara adat dan doa. Karaba menjadi salah satu syarat dalam Soji atau perlengkapan upacara upacara doa seperti melengkapi Soji pada acara khitanan dan berbagai macam riitual doa. Karaba juga disisipkan dalam Oha Mina,nasi dari beras ketan yang dikukus dan dicampuri minyak.
Belum diketahui apa maksud dan makna dalam penyertaan Karaba di setiap sajian atau hidangan dalam upacara dan doa pada masyarakat Bima. Karaba telah menjadi bagian penting yang wajib ada pada setiap upacara adat.
Di kelurahan Nitu dan Oi Fo o Kota Bima ada tradisi " Taji Karaba" atau lomba Karaba. Mana yang banyak dan keras wotu atau meletusnya itulah pemenang. Di desa desa, tradisi Karaba ini masih ada hingga saat ini. Pada masa lalu saya juga sering melakukan Karaba ketika udara dingin sambil Simbilombo tembe atau berselimut sarung pada pagi hari. Kita duduk mengelilingi " Untu" atau perapian dari sekam. Di pinggir untu kita mengeluarkan jagung atau ubi di dalamnya. Lalu dimakan bersama sama
Sungguh indah masa kecil bersama Karaba dan Untu. Kini di Mall dan swalayan kita sudah banyak menemukan Karaba Jago dengan mesin dan dicampur dengan aneka bahan. Terapi Karaba di kampung jauh lebih alami dan berkesan penuh kenangan.
Salam,
Alan Malingi
Post a Comment