Alat Memanggil Angin

Ou Angi atau memanggil angin adalah tehnik tradisional yang dilakukan oleh para pelaut dan nelayan pada masa lalu sebelum dikenal sistim mesin dan sirine seperti saat ini. Pada masa lalu, ketika layar kematian angin di tengah laut, para pelaut meniup kasi 'i na'e(siput besar) atau sejenis kerang laut untuk memanggil ngin agar layar kembali mengembang dan perahu dapat melaju.
Kerang ini dilubangi sedikit pada ujungnya agar ada wadah atau ruang untuk ditiup sebagaimana dilakukan oleh Bapak Rusli( 60 tahun) warga dusun Plasma desa Doro O'o kecamatan Langgudu dalam video ini. Camat Langgudu Abubakar, SH memaparkan bahwa Ou Angi ini dilakukan pada saat pembukaan MTQ ke 30 kecamatan Langgudu sebagai tanda bahwa kapal Teluk Waworada akan berlayar dan MTQ di atas Kapal segera dimulai. Disamping itu, Bupati dan Wakil Bupati Bima menarik layar sebagai tanda dimulainya MTQ diiringi alunan suara Kabu.
Menurut salah seorang Panitia, Kabu juga digunakan sebagai sirine untuk memberi tanda bahwa kapal akan berangkat atau berlabuh. Kabu adalah bagian dari pengetahuan tradisional masyarakat di pesisir Bima. Hal senada juga dikemukakan tokoh masyarakat di desa Sai kecamatan Soromandi bapak Kusnadi, dulu alunan suara kabu sangat sahdu di pesisir Sai ketika para pelaut kematian angin di tengah laut.
Mari lestarikan Kabu sebagai kenangan masa silam dan menjadi bukti bahwa Bima pada masa lalu adalah negeri maritim sekaligus agraris dalam balutan keindahan alamnya.
Post a Comment