Ngodu Dan Penyebaran Orang Rabangodu
Pengarjin Gerabah Di Wadu Wane Woha. |
Kerajinan Gerabah sebenarnya sudah lama dikenal
masyarakat Bima- Dompu. Kelompok masyarakat yang dikenal sebagai pengrajin
Gerabah ialah masyarakat di Kelurahan Rabangodu utara maupun selatan kota Bima. Pada masa lalu, komunitas
masyarakat ini berprofesi sebagai pengrajin Gerabah yang dalam bahasa Bima disebut
“ Ngodu” maka pemukiman mereka disebut dengan Rabangodu. Sejak zaman dulu
orang-orang di kampung ini menggeluti usaha kerajinan gerabah secara
tradisional. Mereka mereka enjual hasil kerajinan ke sejumlah wilayah baik di Bima – Dompu bahkan sampai
Sumbawa.
Pada masa lalu dikenal pula dengan musim Lao Pako Tana atau
pergi bertani dan menetap di wilayah seperti Dompu, Sanggar, Tambora dan Sumbawa. Orang-orang
Rabangodu biasanya pergi ke wilayah ini membawa gerabah untuk ditukar dengan
padi dan palawija. Karena sering menetap dalam waktu lama, mereka pun membuat
gerabah seperti periuk, padasan, pundi-pundi air, wajan dan berbagai keperluan
rumah tangga. Kehadiran orang-orang Rabangodu di sejumlah wilayah seperti di Dompu, Tambora, Sanggar,
dan Sumbawa ternyata membawa dampak positif bagi perkembangan seni Gerabah pada
masa itu. Maka bermunculanlah pusat-pusat kerajinan gerabah seperti di Wadu
Wani kecamatan woha, Dompu, Sumbawa dan juga
desa-desa lain di sekitar Rabangodu.
Sejarahwan
M. Hilir Ismail menyebut bahwa orang-orang dari kampung Rabangodu lah yang diperkirakan
sebagai orang yang telah turun temurun menekuni usaha sebagai pengrajin
Gerabah. Adapun yang pengrajin gerabah yang ada di Wadu Wani, dan Dompu
merupakan orang-orang Rabangodu yang dulu memang sudah menyebar di wilayah
Bima-Dompu maupun di Sumbawa . Hal ini dibuktikan ketika saya melakukan kunjungan dan penelitian pada bulan nopember 2010 kepada
warga di Wadu Wani maupun di Ranggo, Rasanae dan Monta Kabupaten Dompu, mereka
menyatakan bahwa mereka berasal dari kampung Rabangodu di Kota Bima.
Pengrajin
Gerabah di Rabangodu sudah jarang ditemukan lagi. Saya hanya menemukan salah
seorang ibu rumah tangga yang berdomisili di kelurahan Rabangodu Selatan yang
bernama Umiyati Ilyas (55 Thn). Demikian pula di wilayah Dompu, hanya beberapa
warga saja yang menekuni usaha membuat Gerabah. Tapi di Wadu Wani kecamatan
Woha Kabupaten Bima, hampir di tiga dusun di desa itu, masih banyak warga yang
menekuni usaha sebagai pengrajin gerabah. Hal ini tentunya perlu upaya serius
untuk melestarikan usaha gerabah ini.
Ngodu Roa atau membuat gerabah telah menjadi sejarah
bagi orang-orang Rabangodu Kota Bima. Dari Ngodu Roa dan bertani telah banyak
mencetak generasi generasi yang ulet. Orang Rabangdu pun menyebar ke sejumlah
tempat di pulau Sumbawa akibat dari pembuatan gerabah dan penjualannya. Di desa
Monta Dompu, ada kampung Rabangado.
Penulis : Alan Malingi
Sumber : Proses Pembuatan Gerabah( Buku Mulok ),
Alan Malingi, Mahani Persada 2010.
Post a Comment