f Literasi Budaya Di Era Digital - SEJARAHBIMA.COM | Mengupas Sejarah, Budaya dan Pariwisata

Header Ads

Literasi Budaya Di Era Digital

Literasi mencakup kemampuan dan keterampilan dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Ada 6 literasi dasar yang saat ini sedang gencar dilakukan baik oleh pemerintah maupun pegiat dan komunitas literasi yaitu Baca- Tulis, numerasi, Finansial, Sains,digital dan literasi budaya dan kewargaan.


Saat menjadi narasumber pada acara Safari Perpustakaan Nasional di gedung seni budaya Kota Bima, senin 28 Oktober 2019 saya memaparkan tentang pengalaman dan kisah inspiratif literasi di bidang budaya yang saat ini menjadi nafas kegiatan kemah budaya dan literasi komunitas Makembo, Mbojo Iteo Boekoe, Kambuti dan komunitas lainnya.
Ke enam literasi itu saling berkaitan. Literasi yang mendasar adalah baca-tulis. Kemampuan ini adalah pangkal dari semua literasi. Literasi dihajatkan untuk memberantas buta huruf melalui berbagai program yang terus menerus diupayakan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Literasi Numerasi dihajatkan untuk mengasah kemampuan memahami angka, simbol, tabel dan grafik, Literasi Finansial dihajatkan untuk mengelola dan mengatur finansial. Literasi sains adalah berkaitan dengan ilmu sains,. Literasi digital adalah kemampuan untuk mengakses, memanfaatkan tehnologi digital dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup di ara industri 4.0 saat ini.
Bima adalah daerah yang kaya akan khasanah budaya, sejarah dan obyek pariwisata. Pengenalan tehnologi digital untuk menggali, mengangkat dan mempromosikan kekayaan itu menjadi sesuatu peluang untuk dilakukan. Saya dan komunitas Makembo beserta komunitas patner selama ini telah melaksanakan kegiatan literasi dan kemah budaya di beberapa wilayah di kota maupun kabupaten Bima.
Di setiap tempat pelaksanaan kemah budaya dan literasi, kami menyediakan bahan bacaan seputar budaya, kesenian, dan sejarah yang ada di lokasi tersebut. Disamping itu, kami melaksanakan lomba cerdas cermat sejarah Bima, edukasi permainan rakyat tradisional Bima dan observasi obyek wisata maupun situs budaya setempat. Pada malam hari kami menggelar diskusi sejarah dan budaya dengan menghadirkan tokoh masyarakat lokal sebagai narasumber.
Di Sai Soromandi kami menyuguhkan bacaan tentang Situs Wadu Pa’a dan Benteng Asa Kota dan diskusi tentang desa Sai. Di Langgudu kami menyediakan bahan bacaan tetang jejak sejarah di Teluk Waworada. Di Bajo Pulau kami menggali tentang keberadaan orang-orang suku Bajo, adat dan tradisi setempat. Hal itu dilakukan untuk mendekatkan generasi dengan sejarah dan budayanya.
Literasi budaya di era digital sangat efektif karena perhatian dan minat generasi muda untuk menggali, mengenal dan memahami sejarah dan budaya lokal cukup tinggi. Di era digital ini, berbagai obyek wisata dan situs budaya dikenal luas akibat dari postingan nitizen di berbagai media sosial yang ada.
Ayo, giatkan literasi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,
Salam budaya….!
Salam Literasi….!

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.