Melacak Orang Bajo Di Pulau Sumbawa
Suku Bajo merupakan suku nomaden yang hidup di atas laut, sehingga disebut gipsi laut. Orang orang Bajo berbahasa Sama-Bajau(Bahasa Bajo). Suku ini sejak ratusan tahun\ yang lalu sudah menyebar ke negeri Sabah dan berbagai wilayah Indonesia. Saat ini, Suku Bajo atau Bajau menyebar hampir di seluruh kepulauan Indonesia (terutama Indonesia Timur), bahkan sampai ke Madagaskar. Kebanyakan suku Bajo yang menyebar dan mulai tinggal menetap dan berbaur dengan suku-suku lain.
Mereka pelaut tertangguh di Nusantara. Berabad-abad mengarungi samudera, mereka tersebar di wilayah Segitiga Terumbu Karang di Asia Tenggara, menghuni perairan tepi pantai dengan rumah berfondasi batu dan material kayu. Suku yang bersetubuh dengan laut sejak dulu itu kini tersebar di timur Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, hingga Filipina bagian selatan.
Dari hasil diskusi dengan H. Zunaidin dan Bapak Hama dari dusun Pasir Putih desa Bajo Pulau kecamatan Sape,terlacak keberadaan orang-orang Bajo di pulau Sumbawa. H. Zunaidin menyebut bahwa ada lima tempat penyebaran suku Bajo di Bima yaitu di desa Bajo Pulau, Bajo Sarae di desa Bugis kecamatan Sape,desa Tanjung Mas dan Sarae Bura kecamatan Monta,serta di desa Bajo kecamatan Soromandi.. “ Jadi 5 tempat penyebaran suku Bajo di Bima. Di desa Rompo Langgudu juga ada, namun jumlahnya sedikit dan bercampur dengan orang-orang Bugis. “ Kata H. Zunaidin yang didampingi para sesepuh Bajo Pulau di pantai Sarae Naru Bajo Pasir Putih Sabtu malam (12/10/2019).
Sedangkan di Dompu dan Sumbawa, orang-orang Bajo menyebar di wilayah Kempo seperti di di desa Soro dan Labu Jontal. Di Sumbawa, orang Bajo menyebar di pulau Medang, Pulau Kaung, Bungin, Labu Padi, dan Labuan Jambu.Orang-orang Bajo juga bercampur dengan orang orang Bugis. H. Zunaidin menyebut bahwa asal usul suku Bajo adalah dari Sulawesi.
Di desa Bajo Pulau, dihuni oleh sekitar seribu Kepala Keluarga. Di Dusun Bajo Timur dihuni oleh hanpir 200 Kepala Keluarga. Mereka menggantungkan hidup dari laut seperti mencari ikan, lobster, teripang, dan hasil laut lainnya. Dusun Bajo Pasir Putih ini mulai dihuni sejak tahun 1984 dan kini populasinya terus berkembang. Dusun Pasir putih ini berada di sisi timur Bajo Pulau. Kampung ini menghadap ke timur dengan bentangan pasir putih dari utara ke selatan.
Desa Bajo Pulau berada di tengah selat Sape. Desa ini terdiri dari tiga dusun yaitu Bajo Barat, Bajo Tengah, dan Bajo Timur atau Pasir Putih. Akses ke Bajo Pulau adalah dengan Boat dengan jarak tempuh 5 sampai 10 menit dari pelabuhan Sape. Di setiap dusun terdapat dermaga yang menjadi pelabuhan bagi arus manusia, barang dan jasa menuju pulau ini.
Salam Budaya,
Alan Maling
Post a Comment