Palada, Kapal Putih Dan Bidadari
Bagian yang menonjol keluar yang merupakan bagian di sisi barat Museum Asi Mbojo ini disebut Palada. Dalam bahasa Inggris disebut Balcon(Indonesia Balkon). Bentuknya Segi Empat dan bentuk ini menjadi salah satu eksotisme Asi Mbojo.
Pada masa lalu, Palada adalah tempat Sultan Bima memantau kapal kapal di Pelabuhan Lawa Due( pelabuhan Bima sekarang). Karena posisi strategis Asi Mbojo yang berada di tepi teluk Bima.
Dalam beberapa catatan sejarah, termasuk keterangan dalam BO, setiap kapal yang berlabuh di disebut Kapal Putih. Istilah Kapal Putih diketahui juga ketika pembuangan Manuru Kupang( Sultan Sirajuddin Dompu) dengan kapal putih. Demikian pula dengan Kepergian Ruma Bicara Abdul Hamid yang dibuang ke Kupang.
Dalam Legenda Temba Kolo, ketika Ana Fari( Bidarari) kembali ke khayangan, dia meminta Raja Indra Zamrut untuk membuat Palada agar dia dapat turun ke Bumi menyusui anaknya. Peristiwa dalam mitos itu tentu bukan pada Asi Mbojo yang dibangun pada masa Sultan Muhammad Salahuddin 1927.Palada yang dimaksud mungkin saja pada era jauh sebelum itu.
Palada, Kapal Putih dan Ana Fari adalah bagian dari romantika perjalanan Asi Mbojo untuk dikenang oleh lintasan generasi.
Post a Comment